Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, kembali mengalami erupsi, Selasa (15/7) pukul 19.01 WIB.
Informasi tersebut disampaikan langsung Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono melalui akun Facebook-nya, Selasa.
Surono menyebutkan, berdasarkan pengamatannya terlihat awan panas guguran yang diikuti lava pijar dari puncak Sinabung. "Jarak luncur 2,5 km ke arah selatan. Arah angin ke timur dan lama gempa erupsi 482 detik," tulis Surono.
Sementara itu, warga Kabupaten Karo yang mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung membutuhkan seng sebanyak 130.000 lembar untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat abu vulkanik.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran persnya, Senin (14/7), menyatakan, pihaknya mencatat ada 14.130 jiwa yang masih mengungsi dan ditampung di 23 lokasi pengungsian.
Sementara itu 3.683 jiwa lagi yang terdiri atas 1.258 kepala keluarga ditampung di sejumlah rumah sewa.
Pengungsi tersebut belum mau pulang ke tempat tinggal masing-masing karena atap rumahnya masih rusak dan belum diperbaiki.
Dari pendataan yang dilakukan Satgas Penanggulangan Bencana Erupsi Sinabung, perbaikan atap semua rumah warga tersebut membutuhkan seng sebanyak 230.000 lembar.
BNPB telah mengirimkan 100.000 lembar seng dengan nilai Rp 9 miliar dan masih kekurangan 130.000 lembar lagi yang bernilai Rp 13 miliar dan diharapkan dibiayai dari APBD Pemkab Karo serta APBD Pemprov Sumut.
Namun sayangnya, hingga saat ini, APBD Perubahan Pemkab Karo belum disahkan DPRD setempat, sedangkan APBD Perubahan Pemprov Sumut masih menunggu proses pengusulan.
Sejak 25 Mei 2014 tanggung jawab penanganan pengungsi erupsi Gunung Sinabung telah diserahkan kepada Pemprov Sumut karena masalah yang ditangani adalah masalah rutin yang berkaitan dengan pengungsi.
Menurut Sutopo, Gunung Sinabung kembali mengeluarkan erupsi disertai awan panas dan guguran lava pijar pada Sabtu (12/7) malam pukul 23.05 WIB.
Awan panas yang keluar dari erupsi tersebut meluncur sejauh 4 km ke arah selatan Gunung Sinabung dan menyebabkan hujan abu di beberapa tempat di Karo.
Namun, BNPB tidak mencatat adanya penambahan jumlah pengungsi akibat letusan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News