kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Gubernur BI Sebut Neraca Pembayaran Berpotensi Surplus US$ 2,6 Miliar pada 2022


Rabu, 21 Desember 2022 / 11:45 WIB
Gubernur BI Sebut Neraca Pembayaran Berpotensi Surplus US$ 2,6 Miliar pada 2022
ILUSTRASI. Petugas keamanan mengawasi proses bongkar muat kontainer di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (19/3). Gubernur BI Sebut Neraca Pembayaran Berpotensi Surplus US$ 2,6 Miliar pada 2022


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di sepanjang tahun 2022 berpotensi kembali mencetak surplus. Meski, menciut dari surplus pada tahun lalu.

Asal tahu saja, NPI pada tahun 2021 mencetak surplus sebesar US$ 3,5 miliar atau sekitar 1,1% dari produk domestik bruto (PDB). 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan, surplus NPI pada tahun ini sekitar US$ 2,6 miliar. 

Baca Juga: Ini Penyebab Cadangan Devisa Indonesia Naik Menurut BI

“Kalau berkaitan dengan neraca pembayaran, tahun ini masih akan surplus. Sebesar US$ 2,6 miliar,” tegas Perry dalam High Level Panel Outlook Ekonomi 2023, Rabu (21/12) di Jakarta. 

Meski NPI berpotensi mencetak surplus, Perry melihat neraca transaksi berjalan pada tahun 2023 akan berada di level seimbang atau di 0% PDB. 

Setelah pada tahun 2022, Perry meyakini terjadi surplus neraca transaksi berjalan sebesar 0,4% PDB hingga 1,25 PDB. 

Ini didorong oleh potensi kenaikan impor pada tahun 2023. Namun, bukan melulu buruk, kenaikan impor pada tahun depan justru mencerminkan kenaikan aktivitas ekonomi Indonesia. 

Baca Juga: Suku Bunga Acuan Naik, Begini Prospek Saham Sektor Properti

Dari neraca transaksi modal, Perry melihat masuknya aliran penanaman modal asing (PMA) ke dalam negeri. Pun arus invetsasi portofolio masuk diharapkan makin deras masuk ke Indonesia. 

Ini juga akan membawa angin segar terhadap prospek nilai tukar rupiah untuk bergerak ke level fundamentalnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×