kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   0,00   0,00%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Gubernur BI: IMF Mungkin Lebih Pintar, Tapi Kita Lebih Berpengalaman


Rabu, 23 Agustus 2023 / 04:15 WIB
Gubernur BI: IMF Mungkin Lebih Pintar, Tapi Kita Lebih Berpengalaman


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KEBIJAKAN BI - Bank Indonesia (BI) memiliki bauran kebijakan tersendiri dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global. Hal tersebut ditegaskan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Dia mengatakan, bauran kebijakan ini dinilai lebih efektif ketimbang kebijakan bank sentral negara maju, termasuk Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF). 

Perry mengatakan, dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, BI tidak hanya berfokus pada instrumen kebijakan suku bunga. Namun, BI juga memaksimalkan kebijakan makroprudensial sehingga dalam upaya meminimalisasi dampak rembetan ketidakpastian global, momentum pertumbuhan ekonomi nasional tetap terjaga. 

"Kita tentu perlu menghadapi dampak rembetan global, kita tentu juga perlu menjaga stabilitas keuangan, tapi kita juga harus mendukung pertumbuhan ekonomi," tuturnya dalam pembukaan ASEAN Fest 2023, Selasa (22/8/2023). 

Lebih lanjut, Perry bilang, bauran kebijakan yang dilaksanakan oleh BI mungkin tidak sesuai dengan kebijakan yang diambil bank sentral lain, khususnya negara maju. Langkah BI juga mungkin tidak sesuai dengan rekomendasi (IMF). 

"Kita tidak peduli dengan pernyataan IMF. Apa yang kita lakukan, kami tahu Anda (IMF) lebih pintar, tapi kami lebih berpengalaman," tegas Perry. 

Baca Juga: Dibayangi Krisis Evergrande, Sektor Properti Indonesia Diproyeksikan Masih Positif

"Kamu mungkin berpikir lebih pintar, tapi kami lebih berpengalaman," sambungnya. 

Perry mengakui, kebijakan yang berfokus pada instrumen suku bunga memang dapat merespons dampak ketidakpastian global seperti inflasi. Akan tetapi, langkah tersebut akan memakan waktu lama dan berpotensi berdampak terhadap perekonomian negara. 

"Tentu Amerika Serikat kesulitan menghadapi inflasi dengan satu kebijakan suku bunga, memakan waktu sangat lama, dan sekarang resesi," ujarnya. 
Baca Juga: Kemampuan Bayar Utang Pemerintah Bisa Menurun di 2023, Ini Penyebabnya

Oleh karenanya, BI akan tetap berfokus pada kebijakan yang mencakup pada aspek pengendalian inflasi, stabilitas nilai tukar, serta tetap mendukung pertumbuhan ekonomi. 

Selain mengandalkan kebijakan makroprudensial, BI bakal terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melengkapi kebijakan fiskal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur BI: Kita Tidak Peduli dengan Pernyataan IMF"
Penulis : Rully R. Ramli
Editor : Yoga Sukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×