kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.759.000   14.000   0,80%
  • USD/IDR 16.530   -100,00   -0,61%
  • IDX 6.312   88,27   1,42%
  • KOMPAS100 903   6,88   0,77%
  • LQ45 712   2,66   0,38%
  • ISSI 198   3,50   1,80%
  • IDX30 373   2,21   0,60%
  • IDXHIDIV20 448   3,53   0,79%
  • IDX80 103   0,27   0,27%
  • IDXV30 108   0,52   0,49%
  • IDXQ30 122   0,86   0,71%

Gubernur BI: Imbal Hasil SBN dan SRBI Masih Menarik bagi Investor Asing


Rabu, 19 Maret 2025 / 16:34 WIB
Gubernur BI: Imbal Hasil SBN dan SRBI Masih Menarik bagi Investor Asing
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, aset keuangan di Indonesia khususnya Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tetap menarik bagi investor asing yang berinvestasi di Indonesia.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pasar saham tengah tertekan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan anjlok sampai Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menerapkan tarding halt alias menghentikan sementara perdagangan saham.

Ditengah gonjang-ganjing pasar saham tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, aset keuangan di Indonesia khususnya Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) tetap menarik bagi investor asing yang berinvestasi di Indonesia. 

“Menarik yang seperti apa? Satu, imbal hasilnya yang kami pastikan kompetitif dengan negara-negara emerging. Apakah dengan India maupun negara-negara lain investor asing bisa menghitung berapa yield differential ke SBN maupun SRBI yang lebih tinggi dari yield differential dari sejumlah negara, kawasan termasuk India,” tutur Perry dalam konferensi pers, Rabu (19/3).

Ia membeberkan, meski turun, imbal hasil SBN tenor 2 tahun per 18 Maret 2025 juga tetap menarik, dari 6,96% menjadi 6,51%. Sementara imbal hasil SBN tenor 10 tahun meningkat dari 6,98% menjadi 7,00%.

Baca Juga: Imbal Hasil Menarik, Dana Perbankan yang Parkir di SBN Melonjak

Selain itu, suku bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan tanggal 14 Maret 2025 yang juga menurun, dinilai masih menarik untuk mendukung aliran masuk modal asing, yakni masing-masing dari 7,16%; 7,20%; dan 7,27% pada awal Januari 2025 menjadi 6,32%; 6,37%; dan 6,40%.

“BI juga akan memastikan stabilitas nilai tukar rupiah. Sehingga itu kita bisa pastikan supaya memang imbal hasilnya dari investor, apakah yield differential sebelum atau sesudah memperhitungkan stabilisasi nilai rupiah itu tetap menarik,” kata Perry.

BI akan memperbanyak instrumen-instrumen bagi para investor untuk berinvestasi di Indonesia. Tidak hanya berhenti SBN, namun juga di SRBI.

Perry menjelaskan, SRBI sudah ditransaksikan di pasar sekunder, dengan rata-rata per hari sekitar Rp16 triliun.

“Juga antar bank, primary dealer juga sangat aktif tidak hanya SRBI, tapi juga kami berluas untuk SVBI, SUVBI maupun instrumen-instrumen lain termasuk yang tadi adalah untuk DHE SDA,” tambah Perry.

Baca Juga: Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga BI Rate di Level 5,75% pada Maret 2025

Selain itu, kondisi fundamental perekonomian Indonesia juga dinilai masih baik, sehingga Perry meyakini investor akan percaya dan tetap berinvestasi di Indonesia.

“Bersama Menteri Keuangan terus akan hand-in-hand bersinergi sangat erat memastikan kebijakan moneter yang sangat prudent, kebijakan fiskal yang sangat prudent, bersinergi erat keduanya-duanya yang untuk memastikan masalah stabilitas negeri ini dan bersama mendukung, mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Perry.

Selanjutnya: 6 Tips Belanja Hemat untuk Lebaran agar THR Aman, Catat Moms!

Menarik Dibaca: 6 Tips Belanja Hemat untuk Lebaran agar THR Aman, Catat Moms!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×