kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.535.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.189   11,00   0,07%
  • IDX 7.059   -21,95   -0,31%
  • KOMPAS100 1.050   -5,10   -0,48%
  • LQ45 822   -3,78   -0,46%
  • ISSI 212   -0,51   -0,24%
  • IDX30 421   -2,76   -0,65%
  • IDXHIDIV20 503   -3,95   -0,78%
  • IDX80 120   -0,59   -0,49%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,83   -0,59%

Imbal Hasil SBN Diperkirakan Meningkat Imbas Ketidakpastian Global


Minggu, 05 Januari 2025 / 14:07 WIB
Imbal Hasil SBN Diperkirakan Meningkat Imbas Ketidakpastian Global
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di Terminal Peti Kemas Koja, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (18/12/2024). Ketidakpastian ekonomi global diperkirakan akan mendorong yield atau imbal hasil obligasi domestik menjadi meningkat.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kondisi perekonomian global tampaknya masih menghadapi ketidakpastian pada 2025 ini. Kondisi ini diperkirakan akan mendorong yield atau imbal hasil obligasi domestik menjadi meningkat.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, pada tahun ini, risiko dari ketidakpastian global terkait trade war (perang dagang) dan currency war (perang mata uang) masih terbuka lebar.

“Sehingga hal ini berpotensi mendorong yield US Treasury tetap tinggi terutama pada paruh pertama 2025, yang mendorong yield obligasi domestik diperkirakan masih di atas 7%,” tutur Josua kepada Kontan, Jumat (5/1).

Baca Juga: Mau Investasi di Pasar Obligasi? Intip Saran Analis Berikut Ini

Sementara itu, dalam asumsi ekonomi makro APBN 2025, imbal hasil alias yield  surat berharga negara (SBN) tenor 10 tahun pada 2025 direncanakan sebesar 7,1%.

Meski demikian, Josua menilai, masih akan ada potensi normalisasi sentimen pada akhir 2025. Di samping itu, Ia juga menilai, meskipun yield dari obligasi diperkirakan masih tinggi, namun dampaknya terhadap beban utang pemerintah masih relatif terbatas.

“Ini sejalan dengan transmisinya ke obligasi yang sudah beredar cenderung rendah,” ungkapnya.

Baca Juga: Mengukur Minat Investasi Reksadana di Sepanjang Tahun 2024

Untuk diketahui, pemerintah menargetkan pembiayaan utang melalui SBN sebesar Rp 642,6 triliun pada tahun 2025. Angka ini melonjak hingga 42,2% jika dibandingkan dengan outlook penerbitan SBN di tahun 2024 yang mencapai Rp 451,9 triliun. 

Selanjutnya: CEO Nvidia Jensen Huang Akui Gugup Berbicara di Depan Umum, Dia Tidak Sendirian

Menarik Dibaca: Ini Daftar 10 Benda yang Tidak Boleh Anda Cuci dengan Sabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×