kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Golden Visa Antara Menarik Investasi atau Mengulangi Kesalahan Negara Lain?


Selasa, 30 Juli 2024 / 08:40 WIB
Golden Visa Antara Menarik Investasi atau Mengulangi Kesalahan Negara Lain?
Presiden Joko Widodo (kiri) memberikan Golden Visa kepada Pelatih Sepak Bola Tim Nasional Indonesia Shin Tae-yong (keempat kiri) disaksikan oleh Menkum HAM Yasonna Laoly (kedua kiri), Dirjen Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim (ketiga kiri), Sekretaris Kabinet Pramono Anung (ketiga kanan), Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (kedua kanan), dan Menkopolhukam Hadi Tjahjanto (kanan) dalam acara peluncuran Golden Visa di Jakarta, Kamis (25/7/2024). Presiden mengatakan layanan Golden Visa diharapkan dapat memberi kemudahan bagi warga negara asing (WNA) dalam berinvestasi dan berkarya di Indonesia yang menargetkan investor dan pebisnis internasional, talenta global, dan wisatawan mancanegara yang memenuhi kriteria. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/rwa.


Reporter: Adrianus Octaviano, Noverius Laoli, Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

Peluncurkan golden visa terjadi bersamaan dengan wacana pembentukan family office sebagai fasilitas bagi orang-orang tajir dari luar negeri untuk menempatkan dananya di Indonesia.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, kebijakan golden visa disiapkan untuk mendorong masuknya investasi asing melalui family office ke Indonesia. 

Tidak bisa dipisahkan antara golden visa dan family office karena di berbagai negara yang menjadi basis family office, banyak orang super kaya yang meminta perlakuan imigrasi khusus. 

Baca Juga: Golden Visa: Siapa Saja yang Berhak Mendapatkannya?

"Tapi perlu jadi catatan juga, golden visa belum tentu bakal menarik investasi masuk ke Indonesia dalam waktu dekat," ujar Bhima, Minggu (28/7).

Ada sejumlah faktor yang melatarinya. Pertama, masa transisi pemerintah dinilai sebagai masa krusial sehingga investor bersikap wait and see dulu. 

Bhima menyebutkan, sosok menteri keuangan atau tim ekonomi pemerintahan Prabowo Subianto menjadi pertimbangan penting karena mempengaruhi kepastian kebijakan investasi.

Kedua, golden visa hanya pemanis untuk menarik investasi. Akan tetapi pada akhirnya investor mempertimbangkan kesiapan infrastruktur, kedalaman pasar keuangan, daya saing industri dan tingkat kerumitan birokrasi. 

Baca Juga: Sah! Ditjen Imigrasi bersama Bank Mandiri Resmi Luncurkan Layanan Golden Visa Pertama

"Di sini letak persaingan ketat dengan negara seperti Singapura, Thailand dan Malaysia," ungkap Bhima.

Ketiga, perlindungan data pribadi dan data transaksi keuangan menjadi perhatian utama. Kasus kebocoran data pusat data nasional (PDN) kemarin tentu menjadi catatan bagi warga negara asing calon penerima golden visa untuk memindahkan aset-asetnya ke Indonesia




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×