Reporter: Adrianus Octaviano, Noverius Laoli, Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
Saat Indonesia baru merilis golden visa, negara tetangga Australia teryata telah menghentikan kebijakan tersebut. Sebelumnya, golden visa Australia memberikan hak kepada investor kaya dari luar negeri untuk tinggal di negara tersebut.
Mengutip BBC, golden visa dirancang untuk menarik bisnis asing, kebijakan ini dihentikan karena adanya perombakan imigrasi setelah pemerintah menemukan bahwa kebijakan tersebut memberikan hasil ekonomi yang buruk.
Skema golden visa Australia dinilai telah dimanfaatkan pejabat korup untuk memarkir dana hasil kejahatan mereka ke Australia melalui kebijakan tersebut.
Setelah melakukan beberapa tinjauan, pemerintah menemukan bahwa skema golden visa di Australia gagal memenuhi tujuan utamanya.
Baca Juga: Menerima Fasilitas Golden Visa Langsung dari Jokowi, Shin Tae-yong: Deg-degan, Senang
Dalam sebuah dokumen kebijakan yang dikeluarkan pada bulan Desember 2023, pemerintah Australia mengumumkan bahwa mereka akan menghapuskan visa tersebut, dengan fokus pada penciptaan lebih banyak visa bagi migran terampil yang mampu memberikan kontribusi besar kepada Australia.
Selain Australia, Portugal juga pernah memberikan golden visa kepada investor untuk tinggal, namun pada Februari 2023, pemerintah Portugal mengumumkan akan membatalkan skema visa emas tersebut lantaran jadi pemicu krisis perumahan.
Sebelumnya,seperti dikutip dari Reuters, Portugal menawarkan hak untuk tinggal kepada WNA kaya non-Uni Eropa yang berinvestasi.
Portugal berhasil menarik dana US$ 8 miliar sejak diluncurkan pada 2012. Peserta terbanyak dari China, Brasil dan Amerika Serikat (AS).
Namun sekitar 90% dana para investor ini disalurkan ke real estat, sehingga memicu keluhan akibat melambungnya harga properti.
Sementara itu Komisi Eropa telah menyerukan diakhirinya program-program tersebut, dengan alasan risiko keamanan.
Nah dengan melihat pengalaman tersebut, apakah golden visa Indonesia akan mencapai tujuan utamanya atau berakhir dalam kegagalan seperti pengalaman negara lain? Biarlah waktu yang menjawab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News