kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gita Wirjawan ajak istri "blusukan" temui petani


Kamis, 06 Februari 2014 / 21:25 WIB
Gita Wirjawan ajak istri
ILUSTRASI. Rumah Satu Lantai


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Acara debat peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat telah berakhir pada Rabu (5/2/2014) malam di Bandung, Jawa Barat. Namun, tidak semua kandidat langsung kembali ke daerah masing-masing. Selama di Bandung, sebagian peserta memanfaatkan waktu menyosialisasikan diri kepada masyarakat.

Salah satunya Gita Wirjawan. Sebelum kembali ke Jakarta, Gita mengajak istri, Yasmin Stamboel blusukan ke Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/2/2014). Mereka menemui para petani di desa tersebut.

Perjalanan dari Kota Bandung menuju Desa Cilame cukup jauh sekitar 1 jam. Jalur yang dilalui melewati perbukitan dan sawah.

Setibanya di Desa Cilame, Gita dan Yasmin tampak mesra saat berjalan kaki menyusuri perkampungan tersebut. Gita menggenggam tangan Yasmin dan menuntunnya menuruni jalan yang terjal. Yasmin tampak berhati-hati karena ia mengenakan sepatu berhak. Sedangkan Gita mengenakan sepatu kets.

"Pelan-pelan,” kata Gita pada Yasmin.

Gita kemudian menemui warga yang telah menunggunya. Gita dan Yasmin duduk lesehan di teras rumah warga sambil berbincang-bincang dengan para petani. Para petani pun curhat kepada Gita mengenai permasalahan di bidang pertanian.

Salim, salah satu petani mengeluhkan beberapa hal. Di antaranya, kesulitan mendapat pupuk, tidak adanya penyuluhan bagi petani, hingga tidak adanya pasar untuk menjual produksi mereka.

“Banyak produksi, petani punya barang tetapi tidak punya pasar. Ini kendala yang paling pahit,” kata Salim.

Seusai mendengar keluhan itu, Gita mengaku prihatin. Menurut Gita, menyelesaikan masalah di sektor pertanian memang tak semudah membalik telapak tangan. Padahal, lanjut Gita, Jawa barat merupakan provinsi yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan negara.

“Di Jawa Barat ada 6 juta rakyat miskin. Yang lebih sedih lagi, 40 persen dari 6 juta rakyat miskin di Jawa Barat itu adalah petani,” kata Gita yang baru saja mengundurkan diri sebagai Menteri Perdagangan itu.

Kedatangan Gita beserta rombongan disambut hangat oleh warga desa. Namun, Gita sempat bingung ketika warga mulai berbicara dengan bahasa Sunda. Yasmin yang merupakan cucu pahlawan Oto Iskandar Dinata itu memang asli Jawa Barat. Mereka pun foto bersama para warga sebelum kembali ke Jakarta. (Dian Maharani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×