Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan penerimaan negara secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Utusan Khusus Presiden di Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo menyebut bahwa penggunaan teknologi seperti artificial inteligence (AI) dan reformasi sistem pengawasan sebagai kunci untuk mengoptimalkan penerimaan negara. Hal ini perlu dilakukan untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi mencapai 8% setiap tahun.
"Saya sangat yakin (mencapai pertumbuhan 8%). Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan pendapatan kita," ujar Hashim dalam acara DBS Asian Insights Conference 2025, Rabu (21/5).
Baca Juga: Pemerintah Pangkas Rasio Pendapatan Negara 2026, Kemenkeu: Dinamika Semakin Kompleks
Hashim menegaskan bahwa pendekatan digital dan berbasis data akan menjadi tulang punggung dalam reformasi keuangan negara.
Salah satu langkah yang akan diambil adalah penerapan sistem perpajakan elektronik secara lebih luas, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan menutup celah kebocoran penerimaan.
Selain itu, Hashim menyoroti pentingnya menghentikan berbagai bentuk manipulasi yang selama ini merugikan negara, termasuk dalam penyaluran subsidi bahan bakar dan pupuk hingga transaksi kripto dan judi online (judol).
"Kita akan meningkatkan pendapatan kita dengan menggunakan kecerdasan buatan dan menggunakan perangkat IT untuk dapat meningkatkan, termasuk perpajakan elektronik, termasuk penghentian kebocoran, meningkatkan pendapatan dari penghentian manipulasi subsidi bahan bakar dan juga manipulasi mata uang kripto dan perjudian daring dan sebagainya," katanya.
Selanjutnya: Pemangkasan BI Rate Meredam Perlambatan Ekonomi Domestik di Tengah Tekanan Eksternal
Menarik Dibaca: Cara Membuat Parfum Sendiri dari Essential Oil, Gampang Banget
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News