kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Prabowo Bakal Bidik Pendapatan Rp 1.463 Triliun per Tahun dari Shadow Economy


Rabu, 19 Februari 2025 / 14:50 WIB
Prabowo Bakal Bidik Pendapatan Rp 1.463 Triliun per Tahun dari Shadow Economy
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc. Prabowo berencana akan meningkatkan pendapatan negara dengan cara membidik aktivitas ekonomi bayangan yang saat ini belum tersentuh.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto berencana akan meningkatkan pendapatan negara dengan cara membidik aktivitas ekonomi bayangan atau shadow economy yang saat ini belum tersentuh.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh pengusaha sekaligus adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo dalam acara Indonesia Economic Summit (IES) di Hotel Shangri-La, Rabu (19/2)

Hashim menyebut dari aktivitas ekonomi bayangan tersebut diyakini bisa menambah penerimaan hingga US$ 90 miliar atau setara Rp 1.463 triliun ke kas negara setiap tahunnya.

"US$ 90 miliar tambahan setiap tahun. Itulah target Prabowo. Kami meningkatkan pendapatan kami sebesar US$ 90 miliar per tahun selama beberapa tahun ke depan. Dan kami optimis. Saya mengetahui program ini," kata Hashim.

Baca Juga: Prabowo Ingin Genjot Pendapatan Negara Selevel Kamboja dan Vietnam

Menurutnya, ekonomi Indonesia yang saat ini diperkirakan sebesar US$ 1,5 triliun ini bisa bertumbuh lebih besar lagi, termasuk dengan memasukkan sektor ekonomi bayangan yang diperkirakan mencapai 25% hingga 30% dari PDB.

Upaya tersebut juga akan diikuti dengan memanfaatkan teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan pemantauan elektronik guna meningkatkan efektivitas pengumpulan pendapatan negara.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan rasio pendapatan negara Indonesia terhadap PDB bisa menyamai negara Kamboja bahkan Vietnam.

"Pemerintah akan segera melaksanakan beberapa program untuk meningkatkan rasio pendapatan. Target kami adalah mencapai tingkat yang sama dengan Kamboja, yang seharusnya tidak terlalu sulit. Sekarang, rasio pendapatan Kamboja adalah 18%," katanya. 

Baca Juga: Bank Danamon Indonesia (BDMN) Kantongi Laba Rp 3,2 Triliun pada 2024

Selanjutnya: Tumbuh 3,1%, Tokio Marine Indonesia Catat Pendapatan Premi Rp 2,3 Triliun pada 2024

Menarik Dibaca: Ada Hujan Petir di Wilayah Ini, Berikut Ramalan Cuaca Besok (20/2) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×