Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan memberikan surat peringatan kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sehubungan dengan tidak diizinkannya Menpora Roy Suryo masuk ke lokasi acara pembukaan Asian Games Incheon (AGI), Korea Selatan, Jumat, 19 September lalu.
Seperti diinformasikan bahwa ID Card Roy Suryo dan istri yang diserahkan KOI tidak memiliki barcode sehingga Roy Suryo dan Istri tidak diizinkan masuk ke dalam stadion tempat dimana pembukaan Asian Games 2014 digelar.
“Ini sesuatu yang memalukan karena Pak Menpora diberikan ID Card yang tidak bisa masuk ke stadion. Kami akan memberikan teguran kepada KOI,” ujar Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Alfitra Salam.
Alfitra menyesalkan kejadian yang seharusnya tidak perlu terjadi terhadap Menpora yang merupakan pejabat pemerintah yang mewakili negara. “Ini kan tanggung jawab KOI. Harusnya ID Card tersebut dicek terlebih dahulu sebelum diberikan,” ujarnya.
Staf Khusus Bidang Olahraga Kemenpora Bambang Rus Effendi menceritakan, peristiwa itu terjadi saat acara pembukaan. Saat itu,Roy Suryo dan istri yang masuk ke stadion ditahan karena saat pengecekan ID Card tersebut tidak ada barcode. “Menpora dan istri bisa masuk stadion karena menggunakan ID Card orang lain. Makanya, keduanya tidak bisa menempati kursi undangan,” ujarnya.
Sementara, Roy Suryo, menyatakan, agar tidak ada salah pemberitaan, yang dapat merugikan dirinya maupun pihak Kemenpora, maka masalah ini dapat diartikan sebagai upaya sabotase. “Ada upaya sabotase kepada Indonesia yang dilakukan oleh komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang diserahi tugas mengantarkan atlet, official dan pemerintah Indonesia. Meski secara pribadi saya tidak mempermasalahkan. Namun ini sangat berbahaya, dan masalah ini sedang diusut tuntas oleh Kemenpora dan bukannya tidak mungkin akan ada tindakan hukum bagi KOI,” ujar Roy Suryo.
Lebih lanjut Roy mengatakan bahwa kasus lain yang mirip adalah yang menimpa manager berkuda Prasetiono Sumiskun atau yang biasa disapa Tion, yang tidak bisa mendampingi atlet-atlet Indonesia, dan digantikan oleh orang lain, karena dia menjadi saksi melawan Komite tersebut. "Jadi intinya, kalau besok prestasi Indonesia terpuruk di Asian Games 2014, bukan tidak mungkin karena memang ada usaha sabotase,” ujar Roy. (Murtopo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News