kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gabung ke PDIP, istana minta Kepala BNP2TKI mundur


Selasa, 11 Maret 2014 / 09:08 WIB
Gabung ke PDIP, istana minta Kepala BNP2TKI mundur
ILUSTRASI. Kampanye 11.11 Big Sale Shopee


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Sikap tegas disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Bencana, Andi Arief, mengenai rencana Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat yang ingin pindah ke PDI-Perjuangan.

"Selamat kepada rekan saya Jumhur Hidayat yang memilih medan perjuangan baru. Sikap ini harus juga diikuti sikap ksatria untuk menyatakan mundur dari kepala Badan (BNP2TKI) yang tidak etis kalau dijabat oleh partisan," kata Andi Arief dikutip Tribunnews.com (11/3/2014), dari akun Facebook milik Andi Arief.

Andi Arief melampirkan link berita Tribunnews.com mengenai deklarasi Jumhur Hidayat masuk PDI Perjuangan.

Seperti diketahui, Jumhur mendeklarasikan diri bergabung dengan PDI-P pada Sabtu, 8 Maret 2014, di TIM Cikini  Jakarta.

Namun rencana Jumhur bergabung dengan PDIP belum berjalan mulus sebab belum ada keputusan dari DPP PDIP menerima atau menolak Jumhur bergabung dengan partai yang oleh sejumlah lembaga survei disebut sebagai kandidat pemenang Pemilu.

Kemarin, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah mengaku ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menyeleksi Jumhur Hidayat bisa tidaknya bergabung dengan partai itu.

"DPP PDIP tugaskan saya untuk melihat proposal Jumhur katanya mau gabung dengan PDIP.  Dia mengutus seseorang untuk bertemu di DPP PDIP. Nanti kita lihat proposalnya alasan masuk PDIP. Sebagai calon kader kita akan fit and propert test dulu," kata Basarah.

Menurut dia proposal Jumhur akan dipelajari seperti apa ideologinya, afiliasi pemikirannya seperti apa, bagaimana track record-nya, dan apakah selama menjabat Kepala BNP2TKI memiliki kinerja yang bagus. Bagaimana nasib TKI saat dia menjabat, dan sebagainya "Semua itu akan dinilai. Sebab PDIP tidak mau menerima kader  yang memiliki alasan pragmatis," ujar Basarah. (aco)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×