kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dana cekak, BNP2TKI pesimis berantas TKI ilegal


Senin, 10 Februari 2014 / 14:20 WIB
Dana cekak, BNP2TKI pesimis berantas TKI ilegal
ILUSTRASI. Proyeksi pergerakan rupiah di akhir tahun 2022


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mengaku, putus asa dalam menangani kasus TKI ilegal yang terjadi saat ini.

Jumhur Hidayat, Kepala BNP2TKI mengatakan, ketidakmampuan BNP2TKI dalam menangani kasus TKI ilegal tersebut disebabkan oleh minimnya anggaran penanganan TKI ilegal yang diberikan kepada lembaganya.

"Kami tidak punya uang. Misal, kalau kami razia 100 orang kena ditangkap dan dipulangkan ke daerah asal. Untuk memulangkan TKI ke daerah asalnya di Nusa Tenggara Barat saja, kami butuh biaya Rp 1,5 juta-Rp 2 juta. Kalau ada 20.000 orang saja TKI illegal, dalam setahun kami butuh dana Rp 30 miliar. Padahal, kami cuma diberi Rp 2 miliar," kata Jumhur dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR Senin (10/2).

Atas kondisi itulah Jumhur meminta DPR untuk kembali meninjau dan menambah anggaran yang mereka berikan kepada BNP2TKI.

"Sebenarnya kami bukan tidak mampu, tapi kalau kami disuruh berantas TKI illegal, tolong kasih kami uang," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×