kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fraksi PKS sebut RAPBN 2022 harus efisien, produktif, dan berdampak


Kamis, 19 Agustus 2021 / 21:11 WIB
Fraksi PKS sebut RAPBN 2022 harus efisien, produktif, dan berdampak
ILUSTRASI. Fraksi PKS sebut RAPBN 2022 harus efisien, produktif, dan berdampak


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Pidato Pengantar Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara  (RAPBN) 2022 beserta Nota Keuangannya yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada Rapat Paripurna DPR RI mengkonfirmasi bahwa kondisi perekonomian tahun 2022 diliputi ketidakpastian dengan target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,0% sampai 5,5%.

Anggota Komisi XI DPR RI dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Byarwati memperingatkan, bahwa target tersebut harus realistis dan sesuai kondisi pemulihan ekonomi.

“Perkiraan tersebut harus mempertimbangkan faktor dalam dan luar negeri serta pertumbuhan ekonomi, hendaknya juga mampu mendorong pengurangan kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan,” kata Anis keterangannya, Kamis (19/8/).

Politisi PKS itu menilai dari sisi pengeluaran besarnya kontribusi konsumsi rumah tangga dan investasi menjadikan keharusan bagi pemerintah untuk peduli kebijakan terhadap perekonomian masyarakat.

Baca Juga: Pemerintah hati-hati kelola utang, rasio utang akan dijaga di bawah 60% PDB

Menurutnya, APBN 2022 benar-benar harus menjadi stimulus efektif dalam peningkatan serta melindungi daya beli masyarakat, juga pemerintah harus menjaga iklim investasi tetap kondusif bagi dunia usaha agar pertumbuhan ekonomi bisa tercapai dengan baik.

Anis juga menyatakan transformasi struktural juga masalah penting yang harus diatasi selain pandemi Covid-19 seperti kualitas SDM rendah, infrastruktur belum memadai, produktivitas rendah, birokrasi dan regulasi yang tidak efisien serta praktek moral hazard korupsi.

Anis melanjutkan tingkat kualitas APBN dan kesinambungan fiskal masih rendah dengan indikasi rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Tax Ratio selama 10 tahun terakhir selalu mengalami penurunan dan relatif rendah dibanding negara G20 dan ASEAN-6.

Target Tax Ratio di kisaran 8,37%-8,42% itu  rendah, sehingga langkah-langkah reformasi perpajakan yang menjunjung prinsip berkeadilan, komprehensif dan berkesinambungan harus segera diwujudkan.

Baca Juga: Perry Warjiyo beri kisi-kisi soal kemungkinan pembelian SBN oleh BI di tahun 2022




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×