kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.604   13,00   0,08%
  • IDX 8.129   10,97   0,14%
  • KOMPAS100 1.118   -0,77   -0,07%
  • LQ45 784   -1,03   -0,13%
  • ISSI 287   0,63   0,22%
  • IDX30 412   -0,59   -0,14%
  • IDXHIDIV20 464   -3,02   -0,65%
  • IDX80 123   0,16   0,13%
  • IDXV30 133   -0,44   -0,33%
  • IDXQ30 129   -0,77   -0,59%

Faisal Basri: Kebijakan Hilirisasi RI Hanya Menguntungkan China


Selasa, 08 Agustus 2023 / 14:24 WIB
Faisal Basri: Kebijakan Hilirisasi RI Hanya Menguntungkan China
ILUSTRASI. Faisal Batubara atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri adalah ekonom dan politikus asal Indonesia. Foto/KONTAN/Djumyati Partawidjaja


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program hilirisasi yang digalakkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai hanya menguntungkan China saja.

Ekonom Senior Faisal Basri mengatakan, kebijakan hilirisasi yang menjadi kebanggaan pemerintah Indonesia hanya mendukung industrialisasi di China saja. Untuk itu, sudah semestinya pemerintah melakukan strategi industrialisasi, dan bukan hanya sekedar melakukan kebijakan hilirisasi.

"Sayangnya tidak ada namanya strategi industrialisasi, yang ada adalah kebijakan hilirisasi," ujar Faisal dalam acara Seminar Nasional KTT Indef, Selasa (8/8).

Menurutnya, industrialisasi bisa membuat struktur perekonomian lebih kuat dan sektor industri bisa meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Sementara, hilirisasi hanya sekedar mengubah bijih nikel menjadi nickel pig iron (NPI) atau feronikel yang 99 persennya diekspor ke China.

Baca Juga: Faisal Basri Soroti Kontribusi Pajak Industri Manufaktur yang Kian Melemah

"Jadi hilirisasi di Indonesia nyata-nyata mendukung industrialisasi di China. Luar biasa," katanya.

Untuk itu, Faisal menilai bahwa produk turunan nikel masih bisa dimaksimalkan lagi pengolahannya, lantaran saat ini Indonesia hanya merasakan 10% dari nilai tambah tersebut.

"Sungguh hilirisasi itu kita tidak dapat banyak, maksimal 10 persen. 90 persennya lari ke China," tegas Faisal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×