kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Evaluasi terhadap tarif PCR dilakukan berkala, ini penjelasan Kemenkes


Senin, 08 November 2021 / 04:44 WIB
Evaluasi terhadap tarif PCR dilakukan berkala, ini penjelasan Kemenkes
ILUSTRASI. Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan Pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap tarif Swab RT-PCR secara berkala.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Adapun perhitungan biaya pemeriksaan RT-PCR terdiri dari komponen-komponen jasa pelayanan, reagen dan bahan habis pakai (BHP), administrasi, Overhead, dan komponen biaya lain yang disesuaikan dengan kondisi.

“Reagen merupakan komponen harga paling besar dalam pemeriksaan Swab RT-PCRR, mencapai 45-55 persen,” ujar dr. Nadia. 

Mengenai hal ini, dr. Nadia menganalogikannya seperti kelangkaan stok masker dan APD di awal masa pandemi Covid-19 yang akhirnya memengaruhi harga saat itu. 

Pada saat awal pandemi, hanya terdapat kurang dari 30 produsen reagen di Indonesia. Namun, saat ini sudah adalah lebih dari 200 jenis reagen Swab RT-PCR yang masuk ke Indonesia dan mendapatkan izin edar dari Kemkes dengan harga yang berbeda-beda. 

Dengan demikian, saat ini sudah terjadi persaingan variasi dan harga untuk komponen reagen Swab RT-PCR.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jubir Kemkes: Evaluasi Harga PCR untuk Menutup Masuknya Kepentingan Bisnis"
Penulis : Muhamad Syahrial
Editor : Muhamad Syahrial

Selanjutnya: Luhut bantah ambil untung dari PT Genomik Solidaritas Indonesia, perusahaan apa itu?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×