kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.040   60,28   0,86%
  • KOMPAS100 1.021   8,73   0,86%
  • LQ45 796   9,34   1,19%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

Evaluasi PPKM Darurat hari kerja pertama, Luhut: Macet luar biasa!


Selasa, 06 Juli 2021 / 06:47 WIB
Evaluasi PPKM Darurat hari kerja pertama, Luhut: Macet luar biasa!
ILUSTRASI. Kemacetan di ruas tol dalam kota saat PPKM Darurat pada hari pertama kerja


Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hasil evaluasi penerapan PPKM Darurat Jawa-Bali pada Senin (5/7) atau di hari kerja pertama, masih menunjukkan mobilitas masyarakat yang tinggi. 

Hal tersebut berdasarkan pemantauan yang dilakukan pemerintah, khususnya pada wilayah Jabodetabek. Kondisi itu terjadi karena masih banyak masyarakat yang harus ke kantor. 

Luhut bilang, masih tingginya mobilitas masyarakat tersebut, membuat terjadi kemacetan di sejumlah ruas jalan dan menimbulkan kerumunan. 

"Saya sendiri juga sempat keliling sebentar, dan memang saya lihat macetnya luar biasa," ungkap Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (5/7). 

Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali itu menekankan, bahwa karyawan di perusahaan sektor non-esensial tak perlu bekerja di kantor (work from office) melainkan bisa dilakukan dari rumah (work from home). 

Baca Juga: Menko Luhut perintahkan industri oksigen sepenuhnya diarahkan untuk kebutuhan medis

Ia pun meminta perusahaan sektor non-esensial untuk tak memaksa karyawan bekerja dari kantor. Bahkan, karyawan di sektor tersebut diminta pula untuk melapor ke pemerintah setempat jika tetap diharuskan bekerja di kantor. 

Khusus untuk wilayah DKI Jakarta karyawan dapat melaporkannya melalui aplikasi 'Jakarta Kini' atau JAKI. 

"Saya menegaskan agar seluruh karyawan pada perusahaan sektor non-esensial yang dipaksa kerja di kantor, agar segera melaporkan pada pemerintah. Khusus di wilayah DKI Jakarta bisa melalui dinas tenagakerja atau melalui aplikasi JAKI milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," jelas Luhut. 

Luhut menambahkan, dengan semakin banyak perusahaan yang menerapkan kerja di rumah, maka akan semakin menekan mobilitas masyarakat dari wilayah Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi yang rata-rata bekerja di Jakarta. 

Sebab, kondisi di moda transportasi kereta api juga nampak penuh kemarin. Oleh sebab itu, ia minta, untuk pemerintah daerah bersama Polri dan Pangdam bisa langsung turun ke lapangan meninjau langsung perusahaan-perusahaan di sektor non-esensial yang masih beroperasi. 

"Saya berharap ini seperti patroli untuk cek apakah masih beroperasi sektor non-sensial, dan tidak segan memberikan sanksi. Serta bisa berikan penjelasan terkait dampaknya (potensi peningkatan kasus Covid-19)," ungkapnya. 

Selain lewat pantauan langsung oleh tim di lapangan, Luhut bilang, pemerintah juga meninjau mobilitas di setiap daerah dengan memanfaatkan Facebook mobility, Google traffic dan Light Night dari NASA. 

Baca Juga: Sri Mulyani turunkan target pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021

Data pemantauan dari sistem yang canggih itu juga menunjukkan masih cukup banyaknya pergerakan masyarakat di sejumlah daerah, terutama di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. 

"Kalau ini terus terjadi maka akan mempersulit kita, dan anda akan menyumbang orang yang bisa cedera karena Covid-19 akibat anda tidak disiplin. (Covid-19) bisa kena saudara, keluarga, atau diri anda sendiri. Jadi saya ingin ini tidak ada yang main-main soal ini, kita harus kompak mengenai ini," pungkas Luhut. (Yohana Artha Uly)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Evaluasi PPKM Darurat di Hari Kerja, Luhut: Macetnya Luar Biasa!

Selanjutnya: KPR dan kredit UMKM masih tumbuh, ini penjelasan BI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×