Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
Luhut menambahkan, dengan semakin banyak perusahaan yang menerapkan kerja di rumah, maka akan semakin menekan mobilitas masyarakat dari wilayah Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi yang rata-rata bekerja di Jakarta.
Sebab, kondisi di moda transportasi kereta api juga nampak penuh kemarin. Oleh sebab itu, ia minta, untuk pemerintah daerah bersama Polri dan Pangdam bisa langsung turun ke lapangan meninjau langsung perusahaan-perusahaan di sektor non-esensial yang masih beroperasi.
"Saya berharap ini seperti patroli untuk cek apakah masih beroperasi sektor non-sensial, dan tidak segan memberikan sanksi. Serta bisa berikan penjelasan terkait dampaknya (potensi peningkatan kasus Covid-19)," ungkapnya.
Selain lewat pantauan langsung oleh tim di lapangan, Luhut bilang, pemerintah juga meninjau mobilitas di setiap daerah dengan memanfaatkan Facebook mobility, Google traffic dan Light Night dari NASA.
Baca Juga: Sri Mulyani turunkan target pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021
Data pemantauan dari sistem yang canggih itu juga menunjukkan masih cukup banyaknya pergerakan masyarakat di sejumlah daerah, terutama di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
"Kalau ini terus terjadi maka akan mempersulit kita, dan anda akan menyumbang orang yang bisa cedera karena Covid-19 akibat anda tidak disiplin. (Covid-19) bisa kena saudara, keluarga, atau diri anda sendiri. Jadi saya ingin ini tidak ada yang main-main soal ini, kita harus kompak mengenai ini," pungkas Luhut. (Yohana Artha Uly)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Evaluasi PPKM Darurat di Hari Kerja, Luhut: Macetnya Luar Biasa!"
Selanjutnya: KPR dan kredit UMKM masih tumbuh, ini penjelasan BI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News