kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,18   -11,31   -1.22%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

EU-Indonesia Blue Book 2018 resmi diluncurkan


Kamis, 24 Mei 2018 / 19:16 WIB
EU-Indonesia Blue Book 2018 resmi diluncurkan
ILUSTRASI. PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN 2017


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Bambang Brodjonegoro bersama Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend resmi meluncurkan EU-Indonesian Blue Book 2018, Kamis (24/5).

EU-Indonesian Blue Book 2018 merupakan laporan tahunan kerja sama pembangunan antara Uni Eropa dan Indonesia.

Tema utama blue book ini adalah perubahan iklim. Blue Book ini bertujuan untuk menunjukkan komitmen Uni Eropa dalam mendukung perlawanan terhadap dampak negatif perubahan iklim, serta keseluruhan reformasi lingkungan yang bersahabat.

Bambang Brodjonegoro mengatakan, adanya blue book ini penting untuk menyoroti pencapaian kerjasama antara Indonesia dan Amerika. “Kami senang dapat bekerjasama dalam membahas pencapaian penting seperti perubahan iklim,” ujarnya, Kamis (24/5).

Sementara itu Vincent menyampaikan bahwa Uni Eropa dan negara mitranya akan terus menjadi mitra Indonesia dalam menjalankan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan dalam menangani tantangan global di bidang perubahan iklim.

“Di Indonesia, kami telah mendedikasikan sumber daya untuk lingkungan hidup dan kehutangan, tata kelola pemerintahan yang baik, hal asasi manusia, pendidikan, perdagangan, pembangunan ekonomi dan kesehatan,” ujar Vincent.

Vincent melanjutkan, Uni Eropa telah mendukung beberapa inisiatifbdu Indonesia dalam mentransformasi pendekatan pembangunan dan mengurangi jejak karbon.

Dalam proyek Dukungan Uni Eropa untuk Tanggapan Indonesianterhadap Perubahan Iklim contohnya, digelontorkan dana 6,49 juta euro untuk membantu provinsi Aceh untuk mengenalkan praktik cerdas iklim dan agroforestri dinamis untuk degradasi lahan, menjalankan penbelajaran secara mendalam mengenai energi terbarukan dan perlindugan terhadap lahan gambut serta mengembangkan mekanisme inovatif di tibfkat kecamatan.

Sesuai tujuan pembangunan berkelanjutan dan agenda 2030, Uni Eropa berupaya untuk menyeimbangkan mitigasi dan adaptasi, dan juga beripaya untuk menyeimbangkan emisi gas rumah kaca dan menghentikan emisi gas rumah kaca pada sektor-sektor ekonomi yang konsisten dengan pembangunan tahan iklim.

Sementara itu, Bambang mengatakan kerjasama antara Uni Eropa ini penting untuk terus dilakukan. Menurutnya, Indonesia pun sudah melakukan banyak hal dalam mencapai pembangunan berkelanjutan, meski belum menunjukkan hasil yang maksimal. Namun, dia yakin, praktik-praktik berkelanjutan ini akan menunjukkan dampak positif ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×