kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor Agustus 2019 turun 7,60% menjadi US$ 14.28 miliar, ini penyebabnya


Senin, 16 September 2019 / 13:47 WIB
Ekspor Agustus 2019 turun 7,60% menjadi US$ 14.28 miliar, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Badan Pusat Statistik


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2019 mencapai US$ 14,28 miliar atau menurun 7,60% (mom) dari ekspor Juli 2019.

Penurunan ini disebabkan oleh penurunan ekspor komoditas bukan minyak dan gas (nonmigas) pada Agustus 2019 sebesar 3,20% menjadi US$ 13,40 miliar dari bulan Juli 2019 yang sebesar US$ 13,84 miliar.

Sementara itu, penurunan ekspor juga disebabkan oleh penurunan ekspor komoditas minyak dan gas (migas). Ekspor migas pada Agustus 2019 turun 45,48% (mom) menjadi US$ 875,4 juta dari Juli 2019 yang sebesar US$ 1,6 miliar.

Baca Juga: BPS: Neraca perdagangan Agustus surplus US$ 85,1 juta

Penurunan ekspor migas ini disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak sebesar 57,29% menjadi US$ 164,1 juta, ekspor minyak mentah yang turun sebesar 21,21% menjadi US$ 142,6 juta, dan ekspor gas yang turun 45,34% menjadi US$ 568,6 juta.

Sementara bila dilihat secara tahunan, nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2019 turun 9,99% dari Agustus 2018.

Sedangkan nilai ekspor Indonesia pada periode Januari 2019 - Agustus 2019 juga turun 8,28% dibanding periode yang sama tahun 2018, menjadi US$ 110,07 miliar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto bilang, ke depan upaya untuk meningkatkan kinerja ekspor menghadapi tantangan yang cukup berat. 

Baca Juga: Ini faktor yang membuat neraca perdagangan Agustus surpus US$ 85,1 juta

"Ini disebabkan oleh perekonomian global yang melambat, termasuk negara tujuan ekspor Indonesia seperti China, Amerika Serikat, dan Singapura. Selain itu ada juga faktor fluktuasi harga komoditas," ujar Suhariyanto, Senin (16/9).

Oleh karena itu, diharapkan usaha ekstra dari pemerintah untuk memacu pergerakan ekspor Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×