Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia Agustus 2019 surplus US$ US$ 85,1 juta atau US$ 0,08 miliar.
Hal ini disebabkan oleh perkembangan harga komoditas baik migas maupun non migas dari Juli hingga Agustus yang masih sangat fluktuatif.
Apalagi dengan harga minyak mentah Indonesia (ICP) turun menjadi US$ 57,27 per barel pada Agustus 2019, dengan sebelumnya US$ 61,32 di bulan sebelumnya.
Namun, ada beberapa komoditas nonmigas yang mengalami peningkatan harga, yaitu nikel, minyak kernel, perak, minyak sawit, dan emas. Sementara komoditas non migas yang mengalami penurunan harga adalah karet, batubara, cokelat, timah, seng, tembaga, dan aluminium.
"Turunnya harga karet dan batubara akan berdampak signifikan karena merupakan komoditas andalan Indonesia," ujar Kepala BPS Suhariyanto pada Senin (16/9) di Jakarta.
Sementara itu, ekspor Agustus 2019 turun 7,60% (mom) atau sebesar US$ 14,28 miliar. Meski begitu, impor pada Agustus 2019 juga turun 8,53% (mom) atau sebesar US$ 14,20 miliar, sehingga neraca perdagangan Indonesia surplus.
"Ini tetap menjadi tugas bagi Indonesia untuk mendorong ekspor karena tantangan ekspor ke depan tidak mudah karena persoalan eksternal dan internal," tambah Suhariyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News