kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.254   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Ekonomi lesu, sektor perikanan justru tumbuh 8,64%


Senin, 18 Mei 2015 / 18:59 WIB
Ekonomi lesu, sektor perikanan justru tumbuh 8,64%
ILUSTRASI. Mendag Zulhas buka suara ihwal kenaikan harga gula di pasaran yang sudah mencapai 17.000/kg.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sektor perikanan pada kuartal I-2015 tumbuh 8,64% atau tumbuh 3,8% dibandingkan kuartal I-2014 lalu sebesar 7,46%.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pertumbuhan sektor kelautan itu mampu dicapai meski kondisi ekonomi nasional sedang menurun. Bahkan Susi mengungkapkan kalau itu bukti bahwa tak ada perlambatan di sektor perikanan.

"Sektor kelautan dan perikanan tumbuh, saat ribuan kapal mandek (karena kebijakan anti illegal, unreported, dan unregulated fishing). Perlambatan di sektor perikanan tidak terjadi," ujar Susi saat menggelar Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Senin (18/5).

Menurut dia, pencapaian tersebut merupakan bukti upaya pemerintah menindak pelaku pencurian ikan. Beberapa bukti lainnya kata Susi antara lain harga ikan bandeng dan ikan kembung yang turun, bahkan Susi juga bilang impor BBM turun 30% berkat kebijakan pemerintah gencar melakukan pemberantasan illegal fishing.

Susi mengungkapkan, selama ini konsumsi BBM yaitu solar dimanfaatkan oleh kapal-kapal pelaku illegal fishing. Dampaknya, konsumsi solar menjadi meningkat. Namun, dengan kebijakan yang dilakukan saat ini, kapal-kapal tersebut tak lagi masuk ke perairan Indonesia dan tak lagi menggunakan BBM bersubsidi yang diperuntukkan bagi nelayan kecil.

Sementara itu Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia Januari-April 2015 US$ 2,77 miliar. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×