Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek ekonomi global semakin suram. Bahkan banyak negara yang ekonominya mulai lumpuh sehingga meminta bantuan Dana Moneter Internasional (IMF).
Kendati demikian, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Indonesia tidak masuk daftar atau ikut antre menjadi pasien IMF.
Hal ini dikarenakan kondisi perekonomian Indonesia masih lebih stabil jika dibandingkan dengan 28 negara lainnya yang mengantre untuk bantuan IMF.
"Kemarin Ibu Menkeu (Sri Mulyani) sudah menyampaikan bahwa sudah ada 28 negara yang antre (bantuan) masuk di IMF. Kita jauh dari itu, kita mungkin salah satu negara yang terbaik pada hari ini," ujar Luhut kepada awak media usai menghadiri acara Investor Daily Summit, Rabu (12/10).
Baca Juga: 28 Negara Mengantre Jadi Pasien IMF, Indonesia Bagaimana?
Meski begitu, Luhut meminta kepada semua pihak untuk tetap waspada ancaman badai sempurna atau perfect storm akibat ketidakpastian ekonomi global dan geopolitik. Ia menyebut, pemerintah juga tengah menyiapkan berbagai uji coba di berbagai bidang untuk menghadapi skenario terburuk.
"Jadi kita semua sekarang menghitung skenario-skenario terburuk yang mungkin terjadi," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan situasi dunia saat ini sulit diprediksi dan penuh ketidakpastian dan volatilitas yang tinggi. Usai dihantam pandemi covi-19, dan pemulihan ekonomi dunia belum selesai, kemudian muncul perang antara Rusia dan Ukraina.
Dari informasi yang didapatkan Jokowi, saat ini sudah 28 negara yang mengantre di markas IMF untuk meminta bantuan akibat dampak dari situasi dunia saat ini.
Baca Juga: Disokong Ekspor Komoditas, Penerimaan Pajak 2022 Diproyeksi Tembus Rp 1.757 Triliun
"Pagi tadi saya dapat informasi dari pertemuan di Washington DC, 28 negara sudah antre di markasnya IMF, menjadi pasien," ujar Jokowi dalam Investor Daily Summit 2022, Selasa (11/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News