Reporter: Ferry Saputra | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom memperkirakan ekonomi digital Indonesia pada tahun ini akan tumbuh kembali dipengaruhi sejumlah faktor, terutama e-commerce. Adapun capaian pada 2022 senilai US$ 77 miliar.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pertumbuhan transaksi ekonomi digital di Indonesia tumbuh disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya momen pandemi Covid-19, kondisi perekonomian, hingga e-commerce. Dia meyakini pada tahun ini penggunaan ekonomi digital oleh masyarakat masih ada ruang untuk tetap tumbuh meski kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah dicabut.
"Sebab, masyarakat sudah relatif terbiasa menggunakan digital ekonomi untuk beragam keperluan imbas dari pandemi Covid-19 sejak 3 tahun yang lalu," ucap dia kepada Kontan.co.id, Senin (27/2).
Baca Juga: Startup Mendunia Bukti Daya Saing SDM Indonesia di Kancah Global
Selain itu, Yusuf juga menilai berdasarkan hasil survei Google Temasek Bain & Company, konsumen e-commerce punya kecenderungan untuk meningkatkan intensitas penggunaan pada tahun ini. Adapun e-commerce juga berpeluang kembali menempati peringkat pertama penyumbang ekonomi digital. Sebab, kebutuhan masyarakat terhadap berbagai jasa, terutama di perkotaan, masih sangat melibatkan e-commerce.
Dia juga berpendapat beberapa e-commerce besar juga masih menawarkan beragam produk dengan harga yang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan toko luring.
"Dengan demikian, menurut saya e-commerce masih memiliki daya tarik dan tentu akan berdampak terhadap perkembangan ekonomi digital pada tahun ini," ungkap dia.
Baca Juga: Pemerintah Optimistis Nilai Ekonomi Digital Indonesia pada 2025 Capai US$ 130 Miliar
Sementara itu, Yusuf mengatakan ekonomi digital juga dipengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik. Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini relatif lebih baik jika dibandingkan tahun lalu, maka ruang pertumbuhan ekonomi digital akan terbuka lebar.
"Jadi, intinya ekonomi digital tahun ini berpotensi tumbuh lebih baik jika dibandingkan 2022 meski kenaikan pertumbuhannya saya pikir relatif marginal," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News