Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom menyampaikan ada sejumlah tugas berat yang akan dihadapi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru. Oleh karena itu, dibutuhkan figur dengan track record bersih dan kapasitas yang mumpuni.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tugas berat yang pertama, yakni menjaga independensi BI dari intervensi sebagai bank sentral.
"Selanjutnya, menyeimbangkan peran antara stabilisasi dengan mendorong pertumbuhan ekonomi," ucap dia kepada Kontan.co.id, Selasa (21/2).
Baca Juga: Komisi XI DPR RI Dukung Siapapun Calon Gubernur BI yang Diusulkan Jokowi
Faisal juga menyebut Gubernur BI yang baru harus bisa mengendalikan inflasi di daerah-daerah yang masih mengalami permasalahan supply dan mahalnya biaya logistik.
Selain itu, dapat memanfaatkan tren digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif.
Dia juga mengatakan Gubernur BI yang baru harus bisa berfokus terhadap kebijakan moneter. Sebab, kebijakan tersebut dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
"Koordinasi kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal dan sektor riil yang lebih kuat dan sinergi juga mesti dilakukan," kata dia.
Oleh karena itu, Faisal menyebut kriteria Gubernur BI yang baru harus memiliki track record bersih dan integritas tinggi.
Baca Juga: Ini Kata Ekonom Soal Tugas Berat Calon Gubernur BI, Atara Lain Jaga Stabilitas Rupiah
Dia juga menyampaikan perlu sosok yang memiliki kapasitas teknis bagus, yakni tidak hanya memahami konteks global, tetapi juga nasional dan ada keberpihakan ekonomi kecil atau kelas bawah.
Faisal menyebut sosok yang visioner dan memahami tantangan ke depan juga sangat diperlukan bagi pemimpin BI selanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News