kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Ekonom Sebut Hal Ini Perlu Dilakukan Agar Ekspor Pertanian Rp 1.000 Triliun Tercapai


Kamis, 16 Maret 2023 / 20:35 WIB
Ekonom Sebut Hal Ini Perlu Dilakukan Agar Ekspor Pertanian Rp 1.000 Triliun Tercapai
ILUSTRASI. Ekspor sektor pertanian terus meningkat dari 2019 tercatat sebesar Rp 390,16 triliun hingga 2022 menjadi Rp 658,18 triliun. ANTARA FOTO/Arnas Padda/hp.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor sektor pertanian terus meningkat dari 2019 tercatat sebesar Rp 390,16 triliun hingga 2022 menjadi Rp 658,18 triliun. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak untuk terus meningkatkan ekspor supaya tembus Rp 1.000 triliun pada tahun ini.

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berpendapat cukup sulit untuk mencapai ekspor Rp 1.000 triliun, bahkan dianggap over ambisius dalam jangka pendek. Dia mengatakan apabila ingin mencapai ekspor Rp 1.000 triliun, pemerintah perlu membenahi sejumlah hal terlebih dahulu.

"Jadi, kalau mau tembus Rp 1.000 triliun butuh kenaikan kapasitas produksi yang lebih besar, ditambah dengan insentif yang fokus ke sektor pertanian mulai utilisasi lahan, subsidi pupuk, alsintan, teknologi, serta pendampingan intens," ucap dia kepada KONTAN.CO.ID, Kamis (16/3).

Baca Juga: Ekonom Nilai Ekspor Pertanian Sulit Capai Rp 1.000 Triliun Pada 2023

Selain itu, Bhima menyebut pekerjaan rumah pemerintah lainnya, yakni mendorong produksi pertanian yang punya nilai tambah. Dia menganggap saat ini sebagian besar produk pertanian masih olahan primer, belum banyak porsi produk olahan yang bernilai tambah.

Dia juga menyebut Indonesia sebaiknya mencontoh Thailand dan Vietnam terkait porsi produk olahan pertanian yang punya nilai tambah. Dengan demikian, ada korelasi kenaikan ekspor dengan nilai tambah, bukan sekadar soal volume produksi.

Baca Juga: Eskpor Pertanian Indonesia Terus Meningkat Saat Pandemi Covid-19

Di sisi lain, Bhima juga menyoroti penyebab ekspor pertanian terus meningkat meski dilanda pandemi Covid-19. Dia beranggapan sektor pertanian cenderung imun dari dampak pandemi Covid-19 karena produk pertanian termasuk bahan kebutuhan pokok.

"Alasan lainnya karena model produksi di sektor pertanian dilakukan di ruang terbuka sehingga tidak terpengaruh pembatasan sosial. Hal itu tentu berbeda dengan tempat produksi pakaian yang dilakukan di ruang tertutup atau ritel pusat perbelanjaan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×