kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom: Realisasi Investasi Asing Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Tahun 2023


Rabu, 01 Februari 2023 / 14:46 WIB
Ekonom: Realisasi Investasi Asing Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Tahun 2023
ILUSTRASI. Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa didorong oleh realisasi investasi asing


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih optimistis, pertumbuhan ekonomi di tahun ini capai 5% atau bahkan mendekati target yang ada dalam APBN 2023 yakni sebesar 5,3%.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan 5% pada tahun 2023 ini, pemerintah perlu mendorong investasi agar tetap resilient di kisaran 5% dan juga mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

Menurut dia, dorongan tersebut harus dengan mempertimbangkan high base effect pada kinerja perekonomian pada tahun 2022 yang lalu.

Artinya, pemerintah perlu mendorong peningkatan realisasi investasi di sektor padat karya sekaligus yang mendorong penciptaan lapangan kerja yang masif di tengah kondisi perlambatan ekonomi global, serta transmisi kenaikan suku bunga acuan bank sentral sejak tahun 2022 yang lalu.

Baca Juga: Inflasi pada Januari 2023 Capai 0,34% MtM, Komoditas Bahan Pangan Jadi Pemicunya

“Dari sisi domestik, sejalan dengan pemulihan aktivitas ekonomi domestik, konsumsi rumah tangga diproyeksikan menjadi salah satu potensi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan akan tetap resilient di tengah ketidakpastian global,” tutur Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (31/1).

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky juga sepakat dengan meningkatkan investasi yang masuk ke Tanah Air, maka bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%.

“Agar pertumbuhan ekonomi Indonesia 5%, harus mengandalkan investasi, tapi agak sulit di tengah ketidakpastian global yang tinggi,” kata Dia.

Meski begitu, Riefky mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini nampaknya akan melambat dari tahun sebelumnya namun tetap tinggi dan masih di kisaran 5%, ini didorong oleh ketidakpastian global yg relatif masih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×