kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Ramal Realisasi PNBP Tahun 2023 Bakal Melambat, Ini Alasannya


Sabtu, 25 Februari 2023 / 12:50 WIB
Ekonom Ramal Realisasi PNBP Tahun 2023 Bakal Melambat, Ini Alasannya


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sampai akhir Januari 2023 mengalami peningkatan. Berdasarkan catatan pemerintah, negara telah mengantongi PNBP sebesar Rp 45,9 triliun pada periode laporan atau tumbuh 103,0% YoY. Ini setara 10,4% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.

Hanya saja, pemerintah perlu mewaspadai normalisasi harga komoditas dan juga tekanan eksternal yang berpotensi berdampak kepada PNBP. Untuk itu, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menduga bahwa realisasi PNBP di tahun ini akan sedikit mengalami perlambatan.

"Untuk PNBP Indonesia nampaknya mungkin relatif akan melambat ketimbang tahun lalu seiring dengan normalisasi harga komoditas," ujar Riefky kepada Kontan.co.id , Kamis (23/2).

Sementara itu, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyampaikan, kondisi PNBP di tahun ini akan dipengaruhi oleh bagaimana perkembangan harga komoditas mengingat proporsinya yang besar disumbang oleh harga komoditas.

Baca Juga: APBN Surplus Rp 90,8 Triliun pada Januari, Ini Pendorongnya

Hanya saja, dirinya melihat harga komoditas di tahun ini akan akan lebih rendah jika dibandingkan tahun lalu. Oleh karena itu, hal ini diyakini akan mempengaruhi PNBP 2023 terutama dari pos sumber daya alam (SDA) baik yang sifatnya migas maupun non migas.

Meski begitu, Yusuf memperkirakan bahwa PNBP dari pos lain seperti setoran dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berpotensi akan membantu pertumbuhan PNBP di sepanjang tahun ini. Hal ini tak terlepas dari kinerja positif dari beragam BUMN setelah di tahun sebelumnya terdampak dari pandemi Covid-19.

"Hal ini akan mendorong setoran dividen BUMN yang relatif lebih baik di tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu," ujar Yusuf kepada Kontan.co.id , Kamis (23/2).

Kemudian, PNBP yang sifatnya temporal seperti setoran PNBP dari aset ciptaan yang dilakukan Satuan Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuidtas Bank Indonesia (Satgas BLBI) kepada obligor juga akan mendorong pertumbuhan PNBP di tahun ini.

Baca Juga: Tekan Defisit Anggaran, Pemerintah Bakal Optimalkan Rasio Pajak

"Karena di sepanjang tahun ini Satgas BLBI ini masih bertugas maka potensi penerimaan dari sitaan aset juga masih akan berpotensi mendorong penerimaan ke PNBP itu sendiri," katanya.

Secara umum, Yusuf melihat kondisi perekonomian global di tahun ini akan relatif lebih stabil jika dibandingkan dengan tahun lalu, sehingga kondisi di mana melonjaknya harga komoditas akibat ketidakpastian global berpotensi relatif lebih sedikit ditemui di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×