kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ekonom Mandiri: Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 diprediksi di bawah 5%


Rabu, 05 Februari 2020 / 20:35 WIB
Ekonom Mandiri: Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 diprediksi di bawah 5%
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani dan Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar saat Mandiri Investment Forum 2020 di Jakarta, Rabu (5/2).


Reporter: Umar Tusin | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2020 masih di bawah 5%. Terkena sentimen isu oleh slowing down, virus corona, dan volatilitas global.

Merujuk data IMF, menurut Andy lima tahun ke depan pertumbuhan ekonomi sekitar 3,55%.

"Dengan virus corona, pertumbuhan negara maju yang tertekan di Eropa, geopolitical isue, dan brexit pertumbuhan ekonomi global akan flat," ujar Andry dalam Mandiri Investment Forum, Rabu (5/2).

Melihat faktor eksternal yang tidak bisa dipastikan, Andry menjelaskan peluang negara berkembang untuk ekspor akan semakin berat.

Akan tetapi pemerintah bisa mengatasinya dengan memperbaiki daya saing, sehingga perekonomian Indonesia bisa mengikuti siklus global yang bisa kapan saja berubah.

Selain daya saing, investasi juga harus ditingkatkan. Dengan kontribusi investasi sebesar 30% terhadap pertumbuhan ekonomi ini adalah tantangan bagi pemerintah untuk konsisten mengejar investasi.

Menurut Andry, saat ini pemerintah sudah melakukan strategi yang tepat. "Mendorong investasi di sektor manufaktur dan ekspor oriented, itu salah satu kunci mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja," ujar Andry.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2019 sebesar 4,97% year-on-year (yoy). Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2019 mencapai 5,02% (yoy).

Adapun, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp 4.018,8 triliun. Capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada 2018 lalu yang mencapai 5,17%. 

Kendati begitu, Menko Perekonomian Airlangga mengatakan, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 5% terbilang cukup stabil di tengah ketidakpastian global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×