Reporter: Grace Olivia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan menilai tak tertutup kemungkinan Bank Indonesia akan menaikkan lagi suku bunga acuan di pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Desember ini.
Kenaikan suku bunga tersebut merespon bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve yang hampir dipastikan bakal mengerek suku bunganya sebesar 25 basis poin lagi pada pertemuannya pekan ini.
Proyeksi Anton tersebut menimbang potensi melebarnya defisit transaksi berjalan (CAD) di akhir tahun nanti lantaran kondisi defisit neraca perdagangan per November lalu justru memburuk.
Seperti yang diketahui, defisit neraca dagang November melebar menjadi US$ 2,05 miliar dari sebelumnya US$ 1,82 miliar pada Oktober.
"Bukan tidak mungkin CAD bisa berada di atas 3,5% di kuartal-IV dan sepanjang tahun CAD bisa sedikit di atas 3%," ujar Anton saat ditemui, Selasa (18/12).
Melihat potensi tersebut, Anton memperkirakan BI bisa saja menempuh langkah front-loading yakni dengan kembali menaikkan suku bunga acuan. Proyeksinya, BI menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada RDG pekan ini
"Selain itu, BI juga akan melihat dot plot kebijakan moneter dari hasil pertemuan The Fed dan menjadikannya bagian penentuan arah kebijakan suku bunga tahun depan," lanjut Anton.
Bank Mandiri memprediksi, The Fed hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 2 kali di 2019. Jika begitu, BI pun diprediksi akan mengikuti langkah serupa tahun depan.
"Melihat pola Gubernur Perry, ada kemungkinan suku bunga naik sekali lagi bulan ini sebelum tahun depan mengikuti The Fed sekitar 2 kali," tandas Anton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News