kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Proyeksi Ekonom BCA: Suku bunga The Fed naik 25 bps, BI pilih tahan


Selasa, 18 Desember 2018 / 13:13 WIB
Proyeksi Ekonom BCA: Suku bunga The Fed naik 25 bps, BI pilih tahan
ILUSTRASI. Ilustrasi bunga bank


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserves akan segera mengumumkan kebijakan suku bunganya. Hampir dipastikan, pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) esok waktu setempat akan menghasilkan keputusan kenaikan suku bunga acuan Negeri Paman Sam tersebut.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memproyeksi The Fed akan mengerek suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) besok. Lantas, sepanjang tahun ini kenaikan suku bunga AS mencapai 100 bps.

Kendati begitu, David memprediksi Bank Indonesia tak akan mengambil langkah serupa di pengujung tahun ini. "Kemungkinan BI hanya akan menahan suku bunga karena sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed Desember ini sebelumnya," ujar David, Senin (17/12).

Seperti yang diketahui, BI telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada November lalu. Sepanjang 2018, BI telah mengerek suku bunga sebanyak 175 bps. Posisi suku bunga acuan BI saat ini sebesar 6%.

"BI sudah naikkan 175 bps, ini sudah sejalan dengan pengetatan moneter yang dilakukan oleh bank sentral AS. BI sudah mengambil langkah ahead the curve," lanjut David.

Senada dengan prediksi global, David berpendapat tahun depan bank sentral AS akan menahan kenaikan suku bunga acuannya. Bahkan, menurutnya ada kemungkinan The Fed tidak menaikkan suku bunga sama sekali di 2019.

"Sebelumnya kan diprediksi kenaikan 4-6 kali, tapi kemudian backtracking menjadi sekitar 0-2 kali," tukasnya.

Melihat proyeksi tersebut, David melihat BI akan tetap memantau dan mengikuti perkembangan kebijakan moneter AS. Jika The Fed menaikkan suku bunga, BI pun akan mengikuti.

"Dan tentu saja kenaikan suku bunga oleh BI tahun depan akan disertai juga dengan melihat perkembangan defisit transaksi berjalan (CAD), tingkat inflasi, dan indikator lainnya," ujar David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×