Reporter: Indra Khairuman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) mengalami peningkatan, meski masih di bawah angka sebelum pandemi.
Sedangkan kunjungan wisatawan nusantara (Wisnus) mengalami kenaikan secara tahunan, namun tercatat turun jika dihitung secara bulanan. Penurunan ini dipicu oleh faktor daya beli masyarakat, khususnya di kalangan kelas menengah, yang berpotensi mempengaruhi perjalanan wisata ke depannya.
Mohammad Faisal, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), menyebutkan bahwa menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), secara tahunan alias year on year (yoy) pada bulan Mei 2025, Wisman maupun Wisnus menunjukkan pertumbuhan yang positif.
“Satunya (tumbuh) 14%, satunya (tumbuh) 17%. Yang (pertumbuhannya) turun itu adalah jumlah perjalanan Wisnus secara month to month (mtm),” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Selasa (1/7).
Baca Juga: BPS Catat Kunjungan Wisman dan Wisnus Meningkat Tajam pada April 2025
Faisal menjelaskan bahwa penurunan tersebut terjadi saat membandingkan bulan Mei dengan April 2025, dimana bulan April masih terpengaruh oleh libur Idul Fitri.
“Tingkat perjalanan wisata lebih tinggi di April dibandingkan dengan Mei,” jelas Faisal.
Walaupjun terdapat peningkatan jumlah wisatawan, Faisal menekankan bahwa pertumbuhan ini belum cukup signifikan untuk kembali ke angka sebelum pandemi. Hal ini berkaitan dengan daya beli masyarakat, khususnya di kalangan menengah yang kini sedang mengalami penurunan.
“Ini kelompok masyarakat yang sangat erat kaitannya dengan perjalanan wisata, karena mereka yang memiliki disposable income untuk dipakai untuk berwisata,” kata Faisal.
Melihat ke depannya, Faisal optimistis bahwa tren pertumbuhan jumlah wisatawan akan terus berlanjut.
Baca Juga: 6 Negara Eropa Paling Berbahaya untuk Wisatawan, Ada Spanyol dan Prancis
“Mestinya walaupun mungkin kita akan melihat ke depan itu pertumbuhannya tidak terlalu tinggi,” ucap Faisal.
Ia menjelaskan juga bahwa pertumbuhan yang lebih lambat ini terutama dipicu oleh keterbatasan dalam pertumbuhan pendapatan dan daya beli di kalangan kelas menengah. Meski demikian, Faisal optimistis bahwa jumlah wisatawan mancanegara akan terus meningkat.
Namun, untuk mendapatkan jumlah wisatawan pada level yang setara dengan sebelum pandemi, Faisal memperkirakan bahwa kita masih memerlukan beberapa tahun lagi. Ia mengingatkan bahwa sebelum pandemi, jumlah wisatawan pernah mencapai rekor 16 juta dalam satu tahun, dan saat ini angka tersebut masih jauh dari target tersebut.
Selanjutnya: Bapanas Catat Realisasi Anggaran hingga 30 Juni 2025 Bar 29,98% dari Pagu
Menarik Dibaca: 4 Ciri-Ciri Darah Haid Tidak Normal, Salah Satunya Beraroma Menyengat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News