kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.591.000   6.000   0,38%
  • USD/IDR 16.340   25,00   0,15%
  • IDX 7.182   11,08   0,15%
  • KOMPAS100 1.058   -1,55   -0,15%
  • LQ45 834   0,83   0,10%
  • ISSI 213   -0,32   -0,15%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 513   2,60   0,51%
  • IDX80 121   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 123   -0,29   -0,24%
  • IDXQ30 141   0,25   0,18%

Ekonom Ini Mewanti-wanti Risiko Inflasi pada Akhir Tahun 2023


Kamis, 02 November 2023 / 12:53 WIB
Ekonom Ini Mewanti-wanti Risiko Inflasi pada Akhir Tahun 2023
ILUSTRASI. Warga membeli kebutuhan pokok di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (7/3/2023). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank UOB meyakini inflasi Indonesia pada akhir tahun 2023  akan bergerak dalam kisaran yang lebih rendah dari tahun 2022. 

"Kami mempertahankan pandangan kami kalau inflasi tahun 2023 akan lebih rendah dari capaian 4,2% YoY pada tahun 2022," terang Ekonom Bank UOB Enrico Tanuwidjaja dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (2/11). 

Enrico mengungkapkan, salah satu alasan inflasi akan bergerak lebih rendah adalah akan ada pembatasan impor langsung lewat e-commerce untuk komoditas dengan nilai lebih dari US$ 100. 

Baca Juga: Harga Mobil hingga Tempe Terancam Naik Karena Pelemahan Rupiah

Selain itu, suku bunga acuan juga diperkirakan akan tinggi untuk waktu yang lebih panjang. Seperti kita ketahui, kenaikan suku bunga adalah untuk meredam inflasi dari sisi permintaan. 

Namun, Enrico mewanti-wanti ada risiko yang mungkin menambah kenaikan inflasi pada kuartal IV-2023. 

Salah satunya, insentif fiskal dan moneter, termasuk pelonggaran subsidi untuk pembelian kendaraan listrik dan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 0% untuk pembelian rumah di bawah Rp 2 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×