Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank UOB meyakini inflasi Indonesia pada akhir tahun 2023 akan bergerak dalam kisaran yang lebih rendah dari tahun 2022.
"Kami mempertahankan pandangan kami kalau inflasi tahun 2023 akan lebih rendah dari capaian 4,2% YoY pada tahun 2022," terang Ekonom Bank UOB Enrico Tanuwidjaja dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (2/11).
Enrico mengungkapkan, salah satu alasan inflasi akan bergerak lebih rendah adalah akan ada pembatasan impor langsung lewat e-commerce untuk komoditas dengan nilai lebih dari US$ 100.
Baca Juga: Harga Mobil hingga Tempe Terancam Naik Karena Pelemahan Rupiah
Selain itu, suku bunga acuan juga diperkirakan akan tinggi untuk waktu yang lebih panjang. Seperti kita ketahui, kenaikan suku bunga adalah untuk meredam inflasi dari sisi permintaan.
Namun, Enrico mewanti-wanti ada risiko yang mungkin menambah kenaikan inflasi pada kuartal IV-2023.
Salah satunya, insentif fiskal dan moneter, termasuk pelonggaran subsidi untuk pembelian kendaraan listrik dan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 0% untuk pembelian rumah di bawah Rp 2 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News