kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pemerintah Optimistis Inflasi Akhir Tahun 2023 Hanya 3,6%


Senin, 08 Mei 2023 / 18:12 WIB
Pemerintah Optimistis Inflasi Akhir Tahun 2023 Hanya 3,6%
ILUSTRASI. Warga membeli kebutuhan pokok dan bahan makanan di Pasar Tanjung Duren, Jakarta, Minggu (19/3/2023). Pemerintah optimistis bisa menekan inflasi di bawah 4% pada tahun ini.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah optimistis bisa menekan inflasi di bawah 4%. Hal ini tidak terlepas dari berbagai langkah yang telah dilakukan pemerintah untuk menjaga level inflasi lebih terkendali.

Kepada Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu optimistis inflasi bisa diteken ke level 3,6% hingga di akhir tahun nanti.

Optimisme tersebut berkaca pada inflasi April 2023 yang berada pada angka 4,33% year on year (YoY). Ia menilai upaya yang dilakukan pemerintah berhasil membuat inflasi tetap terkendali di tengah momentum Ramadan dan Lebaran 2023.

"Ini berkontribusi pada inflasi yang relatif rendah saat ini 4,3% dan ini konsisten untuk menuju 3,6% di akhir tahun," ujar Febrio dalam acara Macroeconomic Update Mei 2023 yang dipantau secara daring, Senin (8/5).

Baca Juga: KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Masih Terjaga

Febrio bilang, banyak negara yang mengandalkan menaikkan tingkat suku bunga guna mengendalikan inflasi. Meski Bank Indonesia (BI) tetap menaikkan tingkat suku bunganya, namun hal tersebut tidak terlalu tinggi.

Oleh sebab itu, hal yang penting dilakukan untuk mengendalikan inflasi adalah memastikan supply dari barang-barang yang bersifat volatile food.

"Kita melihat supply beras, supply bawang, supplY daging ayam telur dan sebagainya ini sudah menghasilkan kinerja yang sangat baik yang telah mengandalkan kerja sama dari pusat sampai daerah," katanya.

Kemudian, secara fiskal, pemerintah juga memberikan insentif bagi pemerintah daerah (pemda) yang berhasil menurunkan inflasi di daerahnya. Bahkan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga melakukan pengawasan yang sangat ketat bagi kepala daerah yang belum berhasil menurunkan inflasinya dengan cara melakukan intervensi yang cukup kuat.

"Tidak heran bahkan ketika kita dihadapkan kepada bulan Ramadan dan Idul Fitri inflasi bahan makanan itu justru melambat tidak menguat," tutur Febrio.

Baca Juga: KSSK: Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Diperkirakan Tetap Kuat di Level 4,5%-5,3%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×