Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meyakini inflasi akan berada di kisaran 3,2% (YoY) pada akhir tahun 2023.
Dalam artian, inflasi tahun ini akan ditutup berada dalam level kisaran sasaran BI yang sebesar 2% (YoY) hingga 4% (YoY).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, memang perlu upaya ekstra dalam menjaga inflasi untuk tetap berada dalam kisaran sasaran.
Baca Juga: BI Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Tetap 5% Meski AS dan China Gonjang-Ganjing
Salah satunya, dengan menjaga inflasi harga pangan bergejolak atau volatile food. Terlebih, memasuki semester II-2023, ada potensi fenomena El Nino yang menimbulkan kekeringan.
"El Nino ini akan menimbulkan masalah di sisi suplai pangan. Namun, kita memiliki cara untuk mengendalikan masalah suplai, dengan menjaga suplai," terang Perry, Kamis (22/6).
Menambahkan, Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman mengungkapkan, fenomena ini akan menyundut harga beberapa komoditas pangan, seperti beras dan hortikultura.
Tentu, ini akan menambah beban bagi inflasi volatile food. Namun, Aida mengaku ini tak akan membawa inflasi terbang di atas kisaran sasaran.
BI pun sudah menyiapkan kuda-kuda kuat untuk menghalau dampak dari El Nino.
Ini adalah dengan koordinasi dalam menjaga inflasi pangan lewat Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Baca Juga: Bila Ketidakpastian Global Mereda, Gubernur BI Yakin Rupiah Akan Makin Menguat
GNPIP terbukti mampu mengatasi masalah inflasi pangan selama ini. Bahkan, mampu menurunkan inflasi pangan bergejolak ke bawah 4% (YoY).
Dengan demikian, inflasi Indonesia tetap diperkirakan berada di dalam kisaran sasaran hingga akhir tahun 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News