Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada potensi kenaikan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan November 2023, bila dibandingkan dengan Oktober 2023.
Kepala Ekononom Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo menghitung, inflasi IHK November 2023 akan sebesar 0,20% mom atau lebih tinggi dari 0,17% mom pada Oktober 2023.
Pun inflasi tahun ke tahun atau secara year on year (yoy) diyakini akan sebesar 2,68% yoy atau lebih tinggi dari 2,56% yoy pada Oktober 2023.
Baca Juga: Kenaikan Suku Bunga BI dan Inflasi yang Stabil Kerek Real Yield Obligasi Indonesia
Banjaran mengungkapkan, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai terkait inflasi pada bulan November 2023 dan beberapa waktu ke depan.
"Antara lain, terkait pelemahan nilai tukar rupiah yang berpotensi mendorong peningkatan risiko inflasi barnag impor (imported inflation)," terang Banjaran kepada Kontan.co.id, Rabu (1/11).
Kemudian, risiko juga terkait eskalasi tensi geopolitik yang dapat mendapat mendorong peningkatan harga komoditas.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Dekati Rp 16.000 Per dolar AS, Jelang Rapat The Fed
Plus, El Nino yang diperkirakan akan bertahan pada level moderat hingga Februari 2024. Ini akan memengaruhi tingkat inflasi pangan.
Lebih lanjut, dengan perkembangan tersebut, Banjaran masih optimistis inflasi 2023 akan bergerak di kisaran target BI dan pemerintah, yaitu 2% yoy hingga 4% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News