kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Indef sarankan agar relaksasi stimulus sektor keuangan tepat sasaran


Jumat, 13 Maret 2020 / 20:59 WIB
Ekonom Indef sarankan agar relaksasi stimulus sektor keuangan tepat sasaran
ILUSTRASI. Produksi kerupuk di Depok, Minggu (19/1). Pemerintah akan menggratiskan sertifikasi halal pelaku UMKM beromzet di bawah Rp1 miliar.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bersama Kementerian/Lembaga (K/L) resmi menyusun stimulus paket kebijakan ekonomi jilid II untuk menahan dampak virus corona terhadap perekonomian. Salah satunya yakni relaksasi kredit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Institute for Development on Economics and Financa (Indef) menilai, peraturan OJK (POJK) yang disusun harus tepat sasaran. Ekonom Indef Enny Sri Hartati mengatakan, relaksasi kredit UMKM harus ditujukan kepada usaha kecil yang berada dalam ruang ranah barang-barang yang terkena dampak virus corona.

Baca Juga: IHSG mulai tenang, investor menunggu penanganan corona oleh pemerintah Indonesia

Enny bilang, dengan adanya relaksasi sektor keuangan kepada UMKM yang lebih terarah bisa menjadi substitusi bahan baku impor. Artinya, lewat UMKM ketersediaan bahan baku dalam negeri jadi lebih kuat.

Misalnya, lewat stimulus ini diarahkan ke UMKM produsen gula, fungsinya untuk menekan impor gula. Ini menjadi penting karena harga gula saat ini sudah melonjak di kisaran Rp 17.000 per kilogram, padahan ketersediaan gula dalam negeri masih mencukupi hanya saja harga yang tidak kompetitif.

“Dengan POJK dapat membuat UMKM naik dari kelas kecil ke menengah dengan memanfaatkan momentum substitusi impor,” kata Enny kepada Kontan.co.id, Jumat (13/3). 

Baca Juga: Menakar prospek emiten tambang emas di tengah ancaman corona

Di sisi lain, kata Enny penting juga agar OJK meningkatkan akses dan fasilitas pelaksanaan kredit UMKM ini. Diharapkan bank pelaksana sebagai penyalur pinjaman kredit UMKM dapat lebih selektif memberikan kemudahan dan tepat sasaran. “Jadi yang daper KUR janganlo lagi lo lagi,” ujar Enny 




TERBARU

[X]
×