kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom IKS: Secara umum rasio utang ini masih aman, tapi harus tetap diwaspadai


Senin, 17 Agustus 2020 / 16:03 WIB
Ekonom IKS: Secara umum rasio utang ini masih aman, tapi harus tetap diwaspadai
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memperkirakan rasio utang pemerintah terhadap PDB meningkat menjadi 38% pada tahun 2020. 

Dikutip dalam keterangan Nota Keuangan dan RAPBN 2021, rasio utang pemerintah pada tahun 2019 adalah kisaran 30,2% terhadap PDB. Adapun rasio utang tahun 2020 meningkat 7,8% jika dibandingkan dengan tahun 2019. 

Ekonom IKS, Eric Sugandi menilai wajar saja apabila rasio utang pemerintah tahun ini meningkat. Sebab, banyak kebutuhan pembiayaan defisit APBN untuk kebijakan fiskal yang ekspansif. Selain itu juga, pembiayaan utama difokuskan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah wabah Covid-19. 

Baca Juga: Pembangunan infrastruktur jadi penghela ekonomi kala pandemi Covid-19

“Secara umum rasio utang ini masih aman, tapi harus  tetap diwaspadai,” Ujar Eric saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (17/8). 

Menurutnya, dalam kondisi normal idealnya rasio utang juga jangan sampai naik terlalu tajam. Sehingga, saat ini dengan kondisi menuju resesi pun juga sulit untuk menghindar dari kenaikan rasio utang. 

Sehingga, Eric mengatakan, yang harus dilakukan pemerintah adalah bagaimana berusaha agar angka target defisit tahun 2020 tidak naik lagi dari 6,3% dari GDP. Dengan cara yakni mengurangi alokasi untuk pos-pos yang kurang efektif ke pos yang lebih efektif. “Pos-pos yang lebih efektif ini misalnya bansos, Bantuan langsung Tunai dan subsidi energi,” tutup Eric. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×