kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom FEB UI: Pemulihan kesehatan jadi kunci utama masuknya investasi


Minggu, 31 Januari 2021 / 19:00 WIB
Ekonom FEB UI: Pemulihan kesehatan jadi kunci utama masuknya investasi
ILUSTRASI. Warga beraktivitas di permukiman padat dengan berlatar belakang gedung perkantoran di pusat kota Jakarta. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom makroekonomi dan pasar keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengingatkan, pemulihan kesehatan merupakan kunci utama agar investasi bisa mengalir lancar. 

Menurutnya, masalah kesehatan menjadi risiko utama yang membayangi prospek investasi. Indonesia harus bisa menangani isu kesehatan dengan baik. 

“Kalau belum bisa menangani dengan baik, maka risk appetite investor terhadap Indonesia akan turun dan investor asing akan mencari alternatif investasi lain, seperti Vietnam dan Thailand,”  kata Riefky kepada Kontan.co.id, Minggu (29/1). 

Kedua, implementasi dari Undang-Undang Cipta Kerja yang dilakukan secara baik juga menjadi kunci utama untuk masuknya investasi langsung. Diharapkan, dengan hadirnya UU sapu jagat, kemudahan perizinan dan efisiensi birokrasi semakin nyata. 

Ketiga, fokus pemerintah untuk mendorong sektor manufaktur yang lebih gencar juga diperlukan. Ini tidak hanya akan menarik investasi langsung dalam jangka pendek, tetapi juga membantu Indonesia lolos dari jerat middle income trap di jangka panjang.

Baca Juga: Ekonom LPEM FEB UI memperkirakan inflasi tahunan pada Januari 2021 sebesar 1,5%

Di sisi lain, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bersama Mandiri Sekuritas akan kembali menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) pada 1 Februari hingga 5 Februari 2021 mendatang. 

Direktur Treasyry and International Banking Bank Mandiri Panji Irawan berharap, adanya MIF ini bisa menjadi platform bagi pemerintah untuk menyampaikan arah kebijakan yang telah digariskan dalam pemulihan ekonomi Nasional kepada investor sehingga mampu membangkitkan kepercayaan investor untuk ekspansi bisnis di tanah air. 

Panji juga mengungkapkan, Mandiri akan memperkokoh investasi di sektor-sektor potensial, seperti infrastruktur, kesehatan, farmasi, industri pendukung kesehatan, pendidikan, komunikasi, dan beberapa industri manufaktur yang terdampak positif dengan perjanjian dagang, seperti elektronik dan otomotif. 

Dorongan kepada sektor-sektor potensial tersebut juga menimbang dengan kondisi terkini, terkait pandemi Covid-19 dan pola perubahan masyarakat yang lebih go digital. 

“Kalau go digital tanpa gadget tidak mungkin. Gadget juga tidak mungkin berdiri sendiri. Butuh industri yang menghasilkan hardware, seperti peralatan elektronik, penyedia layanan wifi, tali komunikasi elektronik, dan otomotif. Juga software sangat penting,” tandasnya. 

Selanjutnya: Pencairan bantuan produktif usaha mikro di BRI diperpanjang hingga 18 Februari 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×