kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.355   -190,00   -1,15%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%

Kementerian Ketenagakerjaan: PHK RI Capai 30.000 Kasus hingga Awal Juni 2025


Selasa, 24 Juni 2025 / 13:58 WIB
Kementerian Ketenagakerjaan: PHK RI Capai 30.000 Kasus hingga Awal Juni 2025
ILUSTRASI. Kemnaker melaporkan hingga awal Juni, jumlah pekerja yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mencapai 30.000 kasus.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melaporkan hingga awal Juni, jumlah pekerja yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mencapai 30.000 kasus. 

Hal itu disampaikan langsung oleh Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian Ketenagakerjaan Indah Anggoro Putri usai Konferensi Pers realiasi penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU), di Kantor Kemenaker, Selasa (24/5). 

"Sekitar 30.000-an pekerja ter-PHK per akhir Mei sampai minggu pertama Juni 2025,” kata Indah ketika ditemui di Kantor Kemnaker, Selasa (24/6). 

Baca Juga: Krisis Timur Tengah Ancam Gelombang PHK

Walau demikian, Indah tidak merinci lebih jauh provinsi mana saja yang paling banyak memiliki kasus PHK. Termasuk juga dengan sektornya. 

Namun dia katakan, data provinsi dan sektor yang memiliki kasus PHK terbanyak masih sama dengan data PHK pada bulan-bulan sebelumnya. 

"Provinsi dan sektornya, kurang lebih masih sama," ujarnya. 

Indah mengatakan data PHK saat ini telah dipusatkan di Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan (Barenbang Naker). 

Barenbang Naker nantinya akan memberikan data secara real time dari Dinas Ketenagakerjaan di daerah dengan klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dari BPJS Ketenagakerjaan. 

"Ini akan di-validasi dulu, supaya benar-benar memberikan informasi yang akurat," pungkasnya. 

Kemnaker sebelumnya mencatat setidaknya 26.455 orang ter-PHK hingga 20 Mei 2025. Korban PHK paling banyak terjadi di Jawa Tengah yakni sebanyak 10.695 orang sepanjang Januari-Mei 2025. 

Provinsi dengan kasus PHK terbanyak kedua ditempati oleh Daerah Khusus Jakarta dengan total kasus sebanyak 6.279 orang, dan Kepulauan Riau 3.570 orang. 

Kala itu, Indah menyebut bahwa kasus PHK paling banyak terjadi di sektor pengolahan, perdagangan besar eceran, dan jasa.  

“Sektornya (paling banyak) pengolahan, perdagangan besar eceran, dan jasa,” ujarnya.

Baca Juga: Meski Aset Naik, Dapen Masih Hadapi Risiko PHK

Selanjutnya: 10 Rekomendasi Sayur yang Bagus untuk Diet Menurunkan Berat Badan

Menarik Dibaca: Promo PSM Alfamart Periode 24-30 Juni 2025, Sabun Biore Cair Diskon Rp 14.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×