kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ekonom Core nilai penurunan optimisme konsumen bisa karena virus corona


Senin, 06 April 2020 / 16:30 WIB
Ekonom Core nilai penurunan optimisme konsumen bisa karena virus corona
ILUSTRASI. Aktivitas penjualan sembako di sebuah pasar tradisonal kawasan, Perniagaan, Jakarta, Selasa (21/01).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme konsumen melemah pada Maret 2020. Bank Indonesia (BI) mencatat, pelemahan optimisme konsumen terutama disebabkan oleh persepsi konsumen terhadap kondisi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi eknomi pada 6 bulan ke depan.

Menurut Ekonom Center on Reform of Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy, penurunan optimisme konsumen tersebut tidak lepas dari pengaruh Covid-19 yang saat ini tengah menjangkit Indonesia.

Baca Juga: Survei BI: Optimisme konsumen menurun pada Maret 2020

Dengan adanya wabah ini, Pemerintah pun menerapkan imbauan untuk pembatasan aktivitas fisik berupa social distancing, pergerakan aktivitas masyarakat, juga banyak kantor yang akhirnya mendorong karyawan untuk work from home (WFH).

"Lalu, ini berdampak pada menurunnya pendapatan pekerja informal seperti ojek daring, ataupun pedagang kali lima yang banyak menggantungkan ativitas ekonominya pada konsumen karyawan," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Senin (6/4).

Selain itu, optimisme konsumen yang menurun juga dipandang Yusuf sebagai akibat dari praktek panic buying yang dilakukan oleh segelintir orang sehingga membuat beberapa barang pokok sulit untuk didapat dan akhirnya dibatasi pembeliannya.

"Jadi, jangankan membeli barang durable goods. Bahan pokok saja beberapa orang bisa sulit mendapatkan," tambah Yusuf.

Baca Juga: Pemerintah Berikhtiar Jaga Daya Beli, Sudah Saatnya Cicil Beli Saham Konsumsi



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×