kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ekonom Celios: Kunjungan Investor ke IKN Belum Jamin Realisasikan Investasinya


Senin, 05 Juni 2023 / 06:53 WIB
Ekonom Celios: Kunjungan Investor ke IKN Belum Jamin Realisasikan Investasinya
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan?Singapura merupakan partner paling penting untuk terealisasikan ibu kota negara baru Indonesia saat menerima kunjungan delegasi investasi Singapura di Titik Nol Nusantara.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada pekan lalu delegasi dan investasi asal Singapura mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebelumnya ada Jepang dan Korea Selatan yang sudah mengunjungi IKN.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, kunjungan para calon investor asing ke IKN belum menjamin realisasi investasi akan langsung dilakukan.

"Kunjungan investor belum menjamin akan langsung realisasikan investasi karena ada beberapa hal yang jadi pertimbangan," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (4/6).

Menurutnya ada beberapa pertimbangan investor dalam melakukan realisasi komitmen investasinya di IKN. Pertama, investor perlu mendapat kejelasan terkait keberlanjutan proyek IKN, terutama pasca pemilu 2024. Hal tersebut karena ada risiko politik dari bergantinya kebijakan.

Baca Juga: Usai Singapura, Negara Timur Tengah dan Eropa akan Susul Lihat Langsung Proyek IKN

Kedua, Bhima mengatakan, setelah kunjungan resmi calon investor biasanya mengirim tim teknis lakukan uji kelayakan proyek.

Tim tersebut akan menghitung berapa Internal Rate of Return (IRR) dan pertimbangan prospek permintaan jangka panjang.

"Di sinilah pentingnya pemerintah memberi proyeksi yang cukup realistis dan ada pendampingan tim follow up misalnya dari otorita IKN," imbuhnya.

Ketiga, menurutnya dalam pertimbangan untuk investasi jangka panjang juga berkaitan dengan model investasi.

"Calon investor mungkin lebih tertarik membeli surat utang Pemerintah misalnya sukuk untuk proyek IKN karena tanpa risiko dibanding terlibat pada investasi langsung," kata Bhima.

Keempat, sumber pendanaan investasi perlu mempertimbangkan cost of fund atau biaya dana ditengah naiknya tingkat suku bunga dan pertimbangan likuiditas di pasar.

"Jadi prosesnya masih sangat panjang," ujarnya.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Jor-Joran Genjot Proyek Infrastruktur Tahun Depan

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono mengatakan, rencananya minggu depan akan ada delegasi dari Eropa yang akan datang berkunjung ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sama seperti para investor dan delegasi Singapura yang minggu lalu ke IKN. Nantinya delegasi Eropa tersebut juga akan melihat langsung bagaimana progres pembangunan IKN.

Ia menjelaskan, dengan hadirnya para calon investor ke IKN merupakan upaya bagi pemerintah untuk menunjukkan keseriusan dalam pembangunan IKN.

Dengan melihat langsung Agung menyebut, para investor jadi meyakini bahwa APBN yang dikeluarkan pemerintah Indonesia benar-benar digunakan untuk membangun infrastruktur dasar yang ada di IKN.

"Pertama seeing is believing. Wajarnya ketika sebuah kota dibangun dengan inisiasi pemerintah ada kontribusi pemerintah untuk bangun infrastruktur dasar dan itu mereka lihat langsung. Dan secara real berdampak pada motivasi dan keyakinan mereka. Mereka apresiasi peran pemerintah Indonesia disana," kata Agung.

Dampak seeing is believing pada keyakinan investor menurutnya terlihat dari para investor Jepang yang sekitar awal April lalu sempat ke IKN.

Ia menyebut, kunjungan para calon investor dari mancanegara tersebut tak menggunakan anggaran dari Otorita IKN. Melainkan berdasarkan biaya dari masing-masing calon investor.

"Ya biaya mereka. Tidak dengan anggaran Otorita IKN. Karena besarnya minat mereka," ujar Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×