Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2022 diproyeksi capai 5,99%. Level tersebut jauh lebih tinggi ketimbang angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022 yang sebesar 5,44% secara tahunan atawa year on year (YoY).
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada periode Juli-Agustus 2022 mencapai 5,99%.
“Pemulihan ekonomi lebih terlihat pada kuartal III tahun ini. Apalagi, bila dibandingkan dengan kuartal III tahun 2021 yang pada waktu itu ada kenaikan kasus Covid-19 varian Delta yang menekan pertumbuhan,” terang David kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
David juga melihat beberapa sektor yang sempat keok pada periode sama tahun lalu, sudah mulai menunjukkan taringnya. Seperti, sektor pariwisata, sektor perhotelan, dan sektor yang terkait dengan penyedia jasa makanan dan minuman. Ini juga seiring mobilitas masyarakat yang makin baik.
Baca Juga: Pekan Pertama November 2022, Terjadi Inflasi 0,11% MoM
“Jadi, memang ada rebound pertumbuhan pada kuartal III-2022. Kencang, arah pertumbuhan secara year on year,” tambah David.
Namun, David meminta Indonesia waspada akan kondisi pertumbuhan pada kuartal IV-2022. Pasalnya, David melihat ada potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan terakhir tahun ini.
Perlambatan tersebut, dipicu oleh kinerja ekspor yang berpeluang melemah. Ini seiring dengan normalisasi harga komoditas serta jumlah hari kerja di kuartal IV-2022 yang lebih pendek karena ada momentum libur Natal dan Tahun Baru. Belum lagi ada kondisi global yang masih tidak kondusif.
Sedangkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga berpeluang melemah, seiring dengan pengaruh rambatan (secound round impact) dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ke sejumlah harga. Ini bisa membuat masyarakat menahan konsumsi.
Dengan kondisi ini, David memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2022 akan mengarah ke level 5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News