kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.435   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.141   34,56   0,49%
  • KOMPAS100 1.040   6,83   0,66%
  • LQ45 812   5,50   0,68%
  • ISSI 225   1,86   0,83%
  • IDX30 424   3,56   0,85%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 117   0,83   0,71%
  • IDXV30 122   2,00   1,67%
  • IDXQ30 139   1,66   1,21%

Ekonom Bank Mandiri Proyeksi BI Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Bps Jadi 5,5% di Mei 2025


Senin, 19 Mei 2025 / 13:39 WIB
Ekonom Bank Mandiri Proyeksi BI Pangkas Suku Bunga Acuan 25 Bps Jadi 5,5% di Mei 2025
ILUSTRASI. Bank Mandiri memproyeksi BI pangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 bps menjadi 5,5% pada RDG bulan Mei 2025


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.D-JAKARTA. Tim Ekonom Bank Mandiri memproyeksi Bank Indonesia (BI) pangkas suku bunga acuan atawa BI Rate sebesar 25 bps ke level 5,5% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang dijadwalkan digelar 20-21 Mei 2025. 

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro dalam agenda Mandiri Economic Outlook Q2 2025 mengatakan, potensi pemangkasan BI Rate pada bulan ini terlihat dari apresiasi alias menguatnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (USD).

Hal tersebut seiring dengan index dolar AS yang semakin menurun terhadap banyak mata uang negara lainnya. 

Indeks dolar AS yang menurun ini seiring dengan berita positif yang muncul setelah lewatnya pengumuman tarif resiprokal Trump ke banyak negara.

Baca Juga: The Fed Diperkirakan Menahan Suku Bunga pada Mei 2025, Bagaimana dengan BI-Rate?

Sehingga yield US Treasury tenor 10 tahun alias Obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun menurun. Perlahan dana asing atau capital inflows masuk ke banyak negara emerging market termasuk Indonesia.

Selain itu. Asmo menyebut ada potensi The Fed menurunkan suku bunga acuannya 50 bps ke level 4% di tahun 2025. Tapi hal itu baru akan terjadi pada semester II-2025, sebagaimana melihat pernyataan Jerome Powel dimana ada ekspektasi inflasi AS akan meningkat ke depannya dampak dari perang tarif dagang.

"Jadi sebenarnya pressure (tekanan) kepada nilai tukar kita, rupiah terhadap dolar AS harusnya memang akan relatif lebih mild (ringan) ke depan. Tentu saja tetap akan terjadi volatility, namun kami meyakini ketika terjadi banyak trade deal seperti ini akan memberikan positif sentimen kepada nilai tukar kita," ungkap Asmo, Senin (19/5).

Adapun pada Mei 2025, Asmo menyebut terdapat penguatan rupiah terhadap dolar AS sebesar 0,97% dibandingkan April 2025 yang hanya menguat 0,25%. Ia menilai jika tren ini berlanjut maka ekspektasi rupiah relative menguat terbatas cukup besar.

Sehingga, tekanan rupiah tidak akan setinggi di periode awal pada kuartal I-2025, serta inflasi domestik juga tetap rendah di range maksimal 2,5% sebagaimana proyeksi Bank Indonesia.

Baca Juga: Dua Ekonom Ini Prediksi BI Pangkas Bunga 25 Basis Poin Menjadi 5,50% pada Mei 2025

"Sekali lagi dari angka 5,75% (BI Rate saat ini) ke angka 5,5% (proyeksi pemangkasan BI Rate Mei 2025). Market sendiri konsensusnya ada di 5,25%. Jadi kita melihat, mungkin paling cepat ya kalau memang rupiahnya relatif stabil, ada ruang kemudian pemangkasan seku bunga acuan 25 basis di RDG di bulan ini," ungkap Asmo.

Menurut Asmo, momentum ini merupakan pilihan yang tepat untuk memangkas BI Rate untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya.

"Saya rasa kemudian kita range dari interest rate, benchmark rate dibandingkan dengan negara-negara lain juga masih relatif kompetitif," ungkapnya.

Selanjutnya: Krakatau Steel dan Kemnaker Dukung Lingkungan Kerja Inklusif Penyandang Disabilitas

Menarik Dibaca: Poco X7 Pro Harga Mei 2025, Cek Perbandingan Fiturnya dengan Poco X7

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×