Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) memprediksi kalau inflasi di Desember 2020 akan sebesar 0,44% mom atau naik dari inflasi pada bulan November 2020 yang sebesar 0,28% mom.
Kepala ekonom BCA David Sumual mengatakan, kalau peningkatan inflasi pada bulan Desember 2020 dipicu oleh faktor musiman, di mana inflasi biasanya meningkat pada bulan tersebut seiring dengan momen Natal dan Tahun Baru.
Meski mengalami peningkatan inflasi, tetapi David mengungkapkan kalau inflasi Desember tahun lalu masih berada di bawah rata-rata inflasi bulanan bulan Desember yang sebelum-sebelumnya.
“Inflasi di bulan Desember kemarin masih lebih rendah dari Desember sebelumnya karnea memang aktivitas juga terbatas. Jadi, permintaan tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya,” ujar David kepada Kontan.co.id, Minggu (3/1).
Baca Juga: Harga cabai makin pedas, Kementan: Pekan depan harga akan turun
Kemudian, yang memengaruhi inflasi pada bulan Desember 2020 juga datang dari harga komoditas pangan. Meski meningkat, David tetap melihat kalau peningkatannya masih stabil. Lalu, peningkatan harga di Desember 2020 yang terkendali juga dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang relatif stabil.
Dengan perkembangan tersebut, David memperkirakan kalau inflasi di keseluruhan tahun 2020 akan sebesar 1,68% yoy, atau berada di bawah target sasaran BI yang sebesar 3% plus minus 1%.
Baru, di tahun 2021, David memperkirakan inlfasi akan kembali ke target kisaran sasaran BI. Lebih tepatnya, akan berada di kisaran 2% hingga 3%, dipicu oleh semakin meningkatnya permintaan akibat aktivitas ekonomi yang sudah mulai pulih akibat vaksin.
Selanjutnya: Harga cabai makin pedas, Kementan: Pekan depan harga akan turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News