Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari
Komponen selanjutnya yang menopang pertumbuhan ekonomi adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). PMTB di kuartal I-2020 ini diperkirakan cenderung melambat menjadi 3,87% yoy dari kuartal I tahun 2019 yang tercatat 5,03% yoy. Ini disebabkan oleh investasi bangunan dan non bangunan yang cenderung melambat.
Penurunan investasi bangunan terindikasi dari pertumbuhan penjualan semen yang kontraksi 4,07% yoy pada triwulan pertama tahun ini.
Sementara itu, perlambatan investasi non bangunan terlihat dari impor barang modal yang sepanjang Januari hingga Maret 2020 lalu di sepanjang kuartal pertama yang kontraksi 13,1% yoy alias kontraksinya semakin dalam dari kontraksi di periode sebelumnya tahun 2019 yang sebesar 4,7% yoy. Penjualan alat berat pun juga diperkirakan ambles 40% - 50%.
Baca Juga: Ekonom Indo Premier prediksi PDB di kuartal II tumbuh 2,5%
Komponen penopang lain, konsumsi pemerintah diperkirakan juga akan terpuruk. Pertumbuhannya diperkirakan hanya mampu 0,7% yoy alias jauh lebih rendah dari kuartal I tahun 2019 yang mencapai 5,2% yoy.
"Ini seiring dengan realisasi belanja K/L yang diperkirakan melambat menjadi 11% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 25% yoy," tambah Josua.
Dari sisi produksi, Josua melihat secara umum akan mengalami perlambatan. Ini terlihat dari laju penerimaan pajak penghasilan (PPh) non migas di kuartal I-2020 yang rkontraksi 3% yoy.