kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekonom Indo Premier prediksi PDB di kuartal II tumbuh 2,5%


Minggu, 03 Mei 2020 / 14:14 WIB
Ekonom Indo Premier prediksi PDB di kuartal II tumbuh 2,5%
ILUSTRASI. Suasana sepi terlihat di lorong pusat perbelanjaan Mal Blok M, Jakarta, Rabu (25/3). Ekonom Indo Premier prediksi PDB di kuartal II tumbuh 2,5%. KONTAN/Fransiskus SImbolon


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Indo Premier memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal 1 dan kuartal 2-2020. Menurut prediksi Luthfi Ridho, Ekonom Indo Premier Produk Domestik Bruto pada kuartal 1 2020 berada di angka 3,6% secara year on year

Beberapa faktor pendorong pertumbuhan PDB itu datang dari ekspor serta pengeluaran pemerintah. 

Baca Juga: Survei Konsumen DRI: Optimisme konsumen turun tajam di April 2020

Sedangkan, pada kuartal II 2020 ia memprediksi PDB Indonesia berada di angka 2,5% year on year (yoy). Ada faktor perlambatan pada kuartal II yang datang dari konsumsi rumah tangga dan investasi di tengah pandemik Covid-19. 

“Untuk kuartal II 2020 semua mengalami perlambatan kecuali konsumsi pemerintah,” katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (3/5). 

Luthfi juga menilai bahwa sinergi kebijakan antara Bank Indonesia (BI) dengan Kementerian keuangan sudah baik. “Saya rasa kekompakan ini menjadi kunci bagi Indonesia untuk bisa melewati masa-masa sulit seperti sekarang ini,” tambahnya. 

Untuk itu efektifitas kebijakan menjadi salah satu kunci ketika eksekusi di lapangan. Sehingga kunci keberhasilannya ada pada kementerian dan lembaga yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan. 

Baca Juga: Begini proyeksi PDB di kuartal I dan II dari ekonom CORE

“Secara teknokratik, saya rasa angka-angka yang sudah disediakan oleh Kemenkeu dan BI sudah lebih dari cukup. Tinggal nanti di lapangannya seperti apa. Jangan sampai ada moral hazard seperti pengurangan bantuan atau alokasi yang tidak berkeadilan,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×