Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Kenaikan cadev juga ditopang lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valuta asing (valas) oleh BI pada Januari 2020 yang sebesar US$ 149,25 juta.
"Ditambah bulan lalu Kementerian Keuangan menerbitkan SBN valas senilai US$ 2 miliar dan € 1 miliar," tambahnya.
Baca Juga: Minim sentimen, rupiah bakal bergerak sideways di awal pekan
Tak sejalan dengan Josua, Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto memperkirakan cadev akan menyusut menjadi US$ 128 miliar.
Menurutnya, ini disebabkan oleh penggunaan cadev untuk keperluan pembiayaan impor dan utang luar negeri (ULN), serta untuk sterilisasi pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News