kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,81   -9,73   -1.07%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom bank Permata prediksi cadangan devisa Januari 2020 meningkat US$ 3 miliar


Kamis, 06 Februari 2020 / 17:19 WIB
Ekonom bank Permata prediksi cadangan devisa Januari 2020 meningkat US$ 3 miliar
ILUSTRASI. Uang kertas AS terlihat di depan grafik saham dalam ilustrasi gambar 7 November 2016 ini. Ekonom bank Permata prediksi cadangan devisa Januari 2020 meningkat US$ 3 miliar


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa (cadev) pada Desember 2019 meningkat. Posisi cadev pada bulan tersebut adalah sebesar US$ 129,2 miliar atau lebih banyak dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 126,6 miliar.

Lantas, bagaimana kondisi cadev di Januari 2020? Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan posisi cadev pada awal tahun 2020 meningkat US$ 2 miliar - US$ 3 miliar menjadi berada di kisaran US$ 131,2 miliar - US$ 132,2 miliar.

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Ditekan Aksi Jual Investor Asing

"Peningkatan cadev didorong oleh adanya arus masuk dari pasar saham maupun pasar obligasi," jelas Josua pada Kontan.co.id, Kamis (6/2).

Menurut Josua di pasar saham, investor asing membukukan net foreign buy sebesar US$ 1,10 juta pada bulan Januari 2020. Sementara di pasar obligasi, kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) per 24 Januari 2020 tercatat Rp 1.087,99 triliun atau 39,11% dari total yang beredar.

Sementara dari sisi nilai tukar, Josua melihat bahwa nilai tukar menguat sebesar 1,52% mom di bulan Januari 2020 ke level Rp 13.655.

Baca Juga: Japan Credit Rating naikkan rating utang Indonesia, inflow dana asing bisa deras

Kenaikan cadev juga ditopang lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valuta asing (valas) oleh BI pada Januari 2020 yang sebesar US$ 149,25 juta. 

"Ditambah bulan lalu Kementerian Keuangan menerbitkan SBN valas senilai US$ 2 miliar dan € 1 miliar," tambahnya.

Baca Juga: Minim sentimen, rupiah bakal bergerak sideways di awal pekan

Tak sejalan dengan Josua, Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto memperkirakan cadev akan menyusut menjadi US$ 128 miliar.

Menurutnya, ini disebabkan oleh penggunaan cadev untuk keperluan pembiayaan impor dan utang luar negeri (ULN), serta untuk sterilisasi pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×