kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.888.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.340   30,00   0,18%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Ekonom Bank Mandiri Ramal Akan Terjadi Deflasi Pada Mei 2025


Jumat, 30 Mei 2025 / 16:22 WIB
Ekonom Bank Mandiri Ramal Akan Terjadi Deflasi Pada Mei 2025
ILUSTRASI. KONTAN/Cheppy A. Muchlis. Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan, deflasi pada Mei 2025 akan mencapai 0,18% month to month (mtm).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Konsumen (IHK) diramal akan mencatatkan deflasi secara bulanan pada Mei 2025.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan, deflasi pada Mei 2025 akan mencapai 0,18% month to month (mtm). Deflasi ini terjadi didorong oleh penurunan harga pangan, khususnya cabai, akibat melimpahnya pasokan setelah musim panen dan normalisasi harga pasca Idulfitri di seluruh komoditas pangan yang bergejolak.

“Tekanan deflasi menyoroti berlanjutnya stabilitas pasokan pangan dan normalisasi permintaan pasca Lebaran,” kata Andry dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/5).

Sementara itu, secara tahunan, IHK diperkirakan mencatatkan inflasi yang lebih rendah menjadi 1,80% year on year (yoy), atau turun dari 1,95% yoy pada 25 April.

Baca Juga: Gaji ke-13 ASN dan Insentif Pemerintah Tak Signifikan Dongkrak Ekonomi Q2 2025

Sementara itu, inflasi inti pada Mei 2025 diperkirakan tetap stabil di sekitar 2,50% per tahun, mencerminkan inflasi dasar yang terkendali di tengah permintaan domestik yang moderat.

Senada, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede meramal, IHK akan mengalami deflasi pada Mei 2025 sebesar 0,27% mtm, setelah pada April tercatat inflasi tinggi 1,17% mtm akibat lonjakan musiman selama periode Lebaran.

“Penurunan harga ini terutama didorong oleh normalisasi harga pangan pasca Idulfitri, termasuk penurunan harga komoditas volatile seperti cabai merah dan cabai rawit,” tutur Josua dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/5).

Sementara itu, harga komoditas pangan utama seperti beras dan produk unggas diperkirakan masih mencatatkan inflasi, namun dalam skala moderat. Meski demikian, di luar kelompok pangan bergejolak, harga yang diatur pemerintah (administered prices) diramal mengalami deflasi, meskipun tidak sedalam kelompok pangan.

Baca Juga: Indonesia dan Prancis Teken MoU Kerja Sama Penguatan Ekonomi Kreatif

Selanjutnya: Idul Adha Jatuh Tanggal 6 Juni, Ini Harga Sapi & Kambing Kurban di Baznas Jawa Barat

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 31 Mei-1 Juni, Siaga Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×